Kenapa Pemerintah Tak Cetak Uang Banyak tuk Bayar Utang, Begini Penjelasannya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
21 - Jul - 2023, 03:28
JATIMTIMES - Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) adalah satu-satunya lembaga yang berhak mencetak uang, seperti dikutip dari buku berjudul 'Keuangan Negara' oleh Pandapotan Ritonga, S.E., M.Si.
Uang yang diterbitkan oleh BI pun beragam, mulai dari uang kertas hingga uang logam. Lantas mengapa BI tidak mencetak uang yang banyak untuk bayar utang?
Baca Juga : Beda Menabung Uang di Bank Vs Investasi Ala Lo Kheng Hong
Mengutip akun Twitter @WarungKopiKita atau txt dari keuangan menjelaskan beberapa alasan, mengapa BI tidak cetak uang yang banyak. Berikut ini beberapa alasannya:
1. Nilai Uang Akan Turun
Ketika pemerintah mencetak yang dalam jumlah besar, nilai uang itu sendiri akan turun.
Banyaknya uang yang beredar, yang tidak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasar, maka akan membuat harga barang tersebut akan menjadi mahal.
Sehingga, barang tersebut akan langka dicari. Hal ini akan membuat nilai uang yang sudah dicetak banyak, justru malah turun bahkan jadi tidak bernilai lagi (tidak berarti).
2. Sebabkan Inflasi
Banyaknya uang yang beredar di suatu negara akan memunculkan inflasi. Pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa, yang menyebabkan daya beli uang menurun.
Jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang maka harga produk akan semakin cepat naik. Kenaikan harga ini terjadi pada sebagian besar barang & jasa, secara terus menerus. Sama halnya dgn uang, peredaran jumlah uang dan barang yg beredar haruslah seimbang.
3. Muncul Utang Negara
Baca Juga : MasyaAllah, Inilah Sederet Fakta Masjidil Haram, Bangunan Termahal di Dunia
Berapa besar jumlah uang yang dicetak, akan mempertimbangkan jumlah uang yg beredar di masyarakat. Uang yg dicetak ga ditopang komoditas, maka pertambahan aset pemerintah justru ga bertambah...