Penanganan Rokok Ilegal di Madura Tak Maksimal, Dear Jatim Akan Datangi Dirjen Bea Cukai
Reporter
khairul rozi
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - May - 2023, 11:21
JATIMTIMES - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Demokrasi dan Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) Pamekasan kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bea Cukai Pamekasan. Kamis (25/05/2023)
Kedatangan mereka ke kantor Bea Cukai Madura dalam rangka mendesak kepala Bea Cukai Madura Syahirul Alim mundur dari jabatannya lantaran dianggap tidak becus mengurus peredaran rokok ilegal di wilayah Madura.
Baca Juga : Desa Oro-Oro Ombo Bersaing di Lomba Desa Provinsi Jatim 2023, Jagokan 16 Inovasi Ini
Versi mereka, Bea Cukai dianggap telah membiarkan produksi rokok ilegal lantaran hingga saat ini belum pernah menangkap produsen rokok ilegal khususnya di wilayah Madura.
“Kalau seperti ini keberhasilan macam apa yang diperoleh Bea Cukai Pamekasan, dari penangkapan dan pengamanan rokok ilegal selama ini tentu masih banyak sekali kejanggalan dalam penindakan yang harus dipertanyakan di tubuh Bea Cukai,” kata Ketua Dear Jatim A. Faisol.
Pihaknya juga membeberkan data OSS-RBA tahun 2021-2022 yang mencatat ada seratus lebih permohonan perizinan berusaha perdagangan besar rokok dan tembakau yang status izinnya masih belum efektif.
“Dengan ketidakefektifan itu, para oknum pengusaha rokok ilegal dengan bangganya beroperasi memproduksi dan menjalankan usahanya, dan bahkan praktik tersebut tidak ada tindakan khusus dan bijak dari pihak Bea Cukai," terangnya.
Menurut Faisol Bea Cukai juga tidak transparansi seolah-olah sengaja menutup-nutupi persoalan rokok ilegal ini, sehingga disinyalir ada kongkalikong antara Bea Cukai dan produsen rokok ilegal.
“Kepala Bea Cukai tidak mampu menjawab statmen kami, bahkan dia (MH Syahirul Alim) menghindar dari tuntutan kami, padahal kami sudah menyiapkan kesepakatan berdasarkan MoU yang harus ditandatangani oleh dirinya," jelasnya.
Fenomena ini menurut Faisol sudah sangat jelas bahwa, Bea Cukai tidak mau bahkan tidak mampu dalam mengawal dan mengayomi aspirasi serta tuntutan yang menjadi kegelisahan masyarakat.
“Tentu ini bukanlah akhir dari perjuangan Dear Jatim, apapun resiko dan konsekuensinya, bahkan benturan apapun tetap akan kami kawal secara masif, sampai-sampai ini juga dijadikan sopterapi kita mengumpulkan dari data-data dan disinkronkan dengan statmen dari pemangku kebijakan Bea Cukai Madura, untuk bagaimana kita satukan kemudian dibuat menjadi satu rangkuman untuk diajukan kepada Direktorat Jenderal," ujarnya...