Revitalisasi Basa Oesing Banyuwangi yang Hampir Terlupakan
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
A Yahya
29 - Mar - 2023, 03:42
JATIMTIMES - Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek) RI mengundanghadirkan berbagai elemen untuk mengawali pelaksanaan program kegiatan revitalisasi Basa Oesing, di Aula Minakjinggo Pemkab Banyuwangi pada Selasa (23/03/2023).
Program kegiatan diskusi yang digelar mendapatkan dukungan dan sambutan yang baik dari lembaga yang terkait seperti; Kepala Dinas Pendidikan, KKG, MKKS, MGMP SMP Basa Oesing, 7 maestro sastra Oesing serta Komunitas Oesing Pelestari Adat dan Tradisi (KOPAT) dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi.
Baca Juga : Komunitas Persatuan Dukun Indonesia di Banyuwangi, Kerap Bikin Kegiatan Positif
Agenda penting yang juga digelar dalam kesempatan tersebut adalah penandatanganan kerjasama dan dukungan revitalisasi Basa Oesing yang menjadi salahsatu bahasa yang ada, tumbuh dan berkembang di kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini.
"Momentum hari ini merupakan angin semilir kiling yang harapannya menjadi pendorong para pihak untuk mengajarkan Basa Oesing ke sekolah dan nguri-nguri jatidiri bangsa, bukan sekedar wacana atau rapat di dinas," jelas Yeti Chotimah, Ketua MGMP Basa Oesing SMP.
Hadir dalam acara pembukaan revitalisasi Basa Oesing, antara lain; Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Dwi Yanto, Kepala Dinas Pendidikan Suratno dan Kepala Pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jawa Timur serta beberapa undangan lain.
Dalam sambutanya Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum menyampaikan diskusi yang digelar salahsatunya menghasilkan pra modul yang sangat bermanfaat bagi pengembangan Basa Oesing di Banyuwangi.
Selanjutnya, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Drs. Imam Budi Utomo secara virtual menyampaikan dengan menggelar kegiatan ini diharapkan lebih banyak para penulis berbahasa daerah sehingga bahasa daerah tidak sampai mengalami kepunahan.
"Kedepan akan ada program pelatihan bagi 60 guru SD dan SMP yang selanjutnya akan menjadi fasilitator Basa Oesing dan wajib mendiseminasikan kepada kelompok atau guru lain dalam tahap selanjutnya," ujar Imam.
Baca Juga : Baca Selengkapnya