Bupati Malang: Lomba Desa Sejalan dengan Upaya Menumbuhkan Desa Mandiri
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
28 - Feb - 2023, 01:13
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi mendukung penuh digelarnya Lomba Desa Kabupaten Malang 2023. Lomba tersebut digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang bersama Jatim Times Network (JTN).
Sanusi mengatakan, digelarnya ajang tersebut sejalan dengan upaya Pemkab Malang untuk menjadikan desa-desa di Kabupaten Malang menjadi desa mandiri. Sebab, tentunya, semua desa akan bergerak untuk menyiapkan yang diperlukan dalam lomba tersebut.
Baca Juga : Aldila Jelita Resmi Gugat Cerai Indra Bekti
"Semua desa tentu bergerak. Sedangkan kami mengevaluasi dan menilai kinerja di desa itu," ujar Sanusi, Minggu (26/2/2023) malam.
Terlebih, menurut Sanusi, ajang tersebut dinilai sangat penting untuk mendukung kemajuan dan pertumbuhan di desa. Dan selain itu, Pemkab Malang bisa memonitor secara aktual terkait pertumbuhan dan kemajuan yang ada di 378 desa serta 12 kelurahan.
"Tentu sangat penting karena kami bisa memonitor perkembangan dan kemajuan di desa. Sehingga, nantinya akan di-grade atau dirangking. Nah yang berprestasi kami kasih apresiasi dan reward," ungkap Sanusi.
Sementara itu, sebagai informasi, ada sebanyak 4 indikator penilaian pada lomba tersebut. Dalam setiap indikator, terdapat sejumlah sub-indikator yang tentunya juga menjadi bahan penilaiaian.
Indikator yang pertama soal pemerintahan. Di dalamnya terdapat 5 sub-indikator. Yakni administrasi pemerintahan desa (pemdes) atau kelurahan, kinerja, inisiatif dan kreativitas, desa dan kelurahan berbasis teknologi informasi atau e-government dan pelestarian adat dan budaya.
Kemudian indikator kedua yakni kewilayahan. Di dalamnya meliputi 6 sub-indikator, yakni identitas, batas desa, inovasi, tanggap dan siaga bencana, pengaruran investasi dan pelestarian lingkup hidup.
Indikator ketiga adalah kemasyarakatan. Di dalamnya terdapat hingga 9 subindikator. Yakni partisipasi masyarakat, lembaga kemasyarakatan, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, keamanan dan ketertiban, pendidikan, kesehatan, ekonomi, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kapasitas pemdes dan kelurahan serta masyarakat.
Kemudian indikator keempat adalah dokumen pendukung. Dalam hal ini, penilaian dilakukan dengan video berdurasi 10 menit yang berisi tentang potensi keunggulan desa.
Baca Juga : Kejar Zero Stunting, Pemdes Senggreng Luncurkan Inovasi Si Mudin
Sementara itu, penilaian dilakukan secara 3 tahap...