Lira Malang Raya Audiensi dengan Ketua DPRD dan Wali Kota Sutiaji, Bahas Kebijakan Kota Malang
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
16 - Dec - 2022, 04:32
JATIMTIMES - DPD Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Malang Raya melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan Wali Kota Malang Sutiaji secara berturut-turut. Mereka membahas berbagai kebijakan serta APBD Tahun Anggaran (TA) 2023.
Ketua DPD Lira Malang Raya M. Zuhdy Achmadi melalui Wakil Ketua DPD Lira Malang Raya Mochmmad Ula mengatakan, kegiatan audiensi yang dilakukan oleh DPD Lira Malang Raya kepada dua pemangku kebijakan di lingkungan Kota Malang itu, selain untuk membahas berbagai kebijakan dan APBD Kota Malang 2023, juga merupakan tahapan perkenalan dari jajaran pengurus yang baru.
Baca Juga : Marissa Haque Hadir di FEB Unisma, Bahas Peran Halal Industri Dukung SDGs
Ula menjelaskan, dalam pertemuan dengan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan Wali Kota Malang Sutiaji, pihaknya membahas berbagai keluhan dan aduan yang didapat dari masyarakat. Diawali terkait transparansi mengenai penggunaan anggaran sebesar Rp 25 miliar yang dialokasikan untuk Malang Creative Center (MCC).
"Kami juga mendapatkan aduan dari masyarakat terkait bangunan kamar mandi di MCC yang tanpa sekat. Hal itu saat ini menjadi sorotan publik," ujar Ula kepada JatimTIMES.com.
Kemudian, pihaknya juga mempertanyakan rencana pembelian lahan parkir di kawasan Kayutangan Heritage atau yang berada di Jalan Jenderal Basuki Rachmad sebesar Rp 26,8 miliar.
"Padahal di marketplace properti itu ditawarkan di angka Rp 16,5 miliar. Kami juga menanyakan sudah ada DP atau tidak. Kemudian pendampingan dari KPK bagaimana," ucap Ula.
Selanjutnya, terkait pembangunan kawasan Kayutangan Heritage zona tiga, terkhusus untuk kawasan Tugu Chairil Anwar yang dipasang batuan andesit, Ula menyampaikan bahwa sebelumnya di kawasan Tugu Chairil Anwar tersebut, batuan andesit baru terpasang sekitar dua tahun.
"Tapi kenapa harus dibongkar dan diganti dengan pembangunan yang baru. Padahal kita ketahui bersama permasalahannya. Kami minta klarifikasi," ujar Ula.
Mantan anggota DPRD Kota Malang ini juga mengatakan bahwa dalam audiensi tersebut, Lira Malang Raya juga mempertanyakan pelebaran pedestrian atau jalur pejalan kaki di sepanjang kawasan Kayutangan Heritage yang dinilai tidak diimbangi dengan pelebaran jalan untuk kendaraan.
"Padahal kita bandingkan dengan Surabaya. Di samping memperlebar pedestrian juga memperlebar jalan untuk memperlancar arus lalu lintas...