Pemilik Apotek di Tulungagung Minta Pemerintah Juga Tarik Sirup Bahaya dari Toko dan Warung

Reporter

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy

18 - Nov - 2022, 12:41

Hadi Jaya, owner apotek di Tulungagung. (Foto : Anang Basso / Tulungagung Times)


JATIMTIMES - Penarikan dan larangan menjual obat sirup yang diduga mengandung bahan propilen glikol dan etilen glikol (EG)  melebihi ambang batas aman telah dilakukan di semua apotek. Namun,  tindakan ini tidak dilakukan di toko selain apotek yang menjual obat sirup serupa.

Hal ini disampaikan oleh salah satu owner apotek di Kabupaten Tulungagung, Hadi Jaya, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga : Cegah Dampak Bencana Meluas, Prmkab Malang Minta Sinergi dengan Balai Besar Brantas

"Kita sebagai pemilik apotek selalu patuh dengan kebijakan. Begitu ada obat sirup dinyatakan ditarik, maka kita stop jual dan dikembalikan ke perusahaannya," kata Hadi.

Diakui Hadi, beberapa obat ditarik dari apotek dan tidak lagi tersedia. Namun, obat sirup yang masih ada di apotek di luar yang sudah dinyatakan ditarik masih ditahan untuk tidak dijual sebelum ada keterangan resmi dari pihak terkait, yakni Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tidak boleh dijual sebelum ada keterangan resmi bahwa sirup itu diperbolehkan kembali digunakan," ujarnya.

Bagi Hadi dan pemilik apotek lain, kesadaran untuk melaksanakan imbauan atau regulasi pemerintah selalu dipatuhi. Namun, disayangkan penjualan obat di luar apotek seperti toko kelontong dan warung  luput dari pengawasan dinas terkait.

"Coba kalau tidak percaya, beli obat sirup yang sudah ditarik dan tidak boleh dijual itu ke toko kelontong. Masih banyak yang menjual. Entah karena tidak paham, tidak dapat informasi atau mungkin memang sengaja tetap menjual karena sudah kadung dibeli dan takut rugi dikarenakan mereka tidak bisa menukar ganti," ungkapnya.

Hadi  pernah menanyakan hal ini ke pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung. Namun mendapat jawaban bahwa toko kelontong dan warung itu bukan ranah Dinas  kesehatan, tapi ranahnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

"Jawabannya punya kewenangan masing-masing. Jadi, ini yang seharusnya tidak boleh terjadi," ucapnya.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette