Studi Penilitan Menunjukkan, Re-Infeksi Virus Corona Lebih Mematikan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Nov - 2022, 04:14
JATIMTIMES - Penyebaran Covid 19 di Indonesia makin mengganas. Update terbaru, pada Kamis (10/11/2022) kasus baru positif Covid 19 mencapai 6. 294 orang.
Berdasarkan studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis menyebutkan risiko kematian, rawat inap dan masalah kesehatan serius lebih rentan menyerang pasien terinfeksi ulang.
Baca Juga : Dinkes Lumajang: Bukan Hanya Soal Ekonomi, Ini Penyebab Tingginya Stunting di Lumajang
"Reinfeksi dengan Covid-19 meningkatkan risiko hasil akut dan Covid panjang. Ini terbukti baik pada orang yang tidak divaksinasi maupun divaksinasi," kata Dr. Ziyad Al-Aly dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, dilansir Reuters.
Lebih lanjut Al-Aly menyebut temuan penelitian tersebut diambil dari data Departemen of Veterans Affairs (VA) AS yang dikumpulkan sejak 1 Maret 2020 hingga 6 April 2022. Yakni penelitian itu menyasar 443.588 pasien covid satu kali infeksi, 40.947 dengan dua atau lebih terinfeksi, dan 5,3 juta orang yang tidak terinfeksi. Dimana sebagian besar subjek penelitian adalah laki-laki.
Dari hasil penelitian itu menunjukkan pasien yang terinfeksi ulang memiliki risiko kematian lebih dari dua kali lipat dan risiko rawat inap lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi hanya sekali.
Selain itu, menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Nature Medicine, pasien terinfeksi ulang juga memiliki risiko tinggi untuk masalah paru-paru, jantung, darah, ginjal, diabetes, kesehatan mental, tulang dan otot, dan gangguan neurologis.
"Bahkan jika seseorang memiliki infeksi sebelumnya dan divaksinasi atau artinya mereka memiliki kekebalan ganda dari infeksi sebelumnya ditambah vaksin, mereka masih rentan terhadap setelah infeksi ulang," kata Al-Aly, pemimpin studi penelitian tersebut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya