Ekskavasi Tahap Dua Situs Blawu Jombang Temukan Peripih di Dalam Sumuran Candi
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Oct - 2022, 11:26
JATIMTIMES - Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim berhasil menemukan peripih di dasar sumuran candi pada ekskavasi tahap dua Situs Blawu di Jombang.
Namun, barang-barang berharga yang biasa disimpan di dalam peripih sebagai roh atau titik sakral dari candi itu sudah hilang dicuri.
Baca Juga : Nyangkut di Jaring, Lapas Tulungagung Temukan Sabu yang Dilempar dari Luar Tembok
Koordinator ekskavasi Situs Blawu Pahadi mengatakan, penggalian arkeologi pada bangunan purbakala di Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto ini memasuki tahap dua yang dimulai sejak 10-21 Oktober 2022. Pada tahap dua ekskavasi ini, tim arkeolog BPCB Jatim berhasil menemukan sumuran candi di bagian tengah bangunan Situs Blawu.
Sumuran ini berbentuk persegi berdimensi 1,5 x 1,5 meter yang tersusun dari bata merah kuno. "Di tahap kedua ekskavasi di Situs Blawu ini kita menemukan suatu yang luar biasa karena sudah menemukan sumuran. Jadi di bagian tengah dari struktur candi ini kita identifikasi ada struktur bata yang berbentuk kotak," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (17/10/2022).
Temuan sumur candi ini kemudian jadi fokus penggalian tim arkeolog. Hingga di hari keenam ekskavasi pada Sabtu (15/10/2022) kemarin, penggalian sumuran candi sudah mencapai kedalaman 3 meter atau sekitar 26 lapis bata. Pada kedalaman ini ditemukan batu andesit berbentuk lonjong berukuran 70 x 54 cm. Dimana di tengahnya terdapat lubang membentuk persegi berukuran 22 x 22 cm.
Terkait penemuan itu, Pahadi telah berkoordinasi dengan dosen sejarah dari Universitas Negeri Malang sekaligus peneliti masa klasik di Indonesia Ismail Lutfi. Dari identifikasinya, benda tersebut merupakan wadah untuk menempatkan sebuah peripih.
Peripih sendiri adalah benda-benda berharga yang lazim digunakan sebagai nyawa atau titik sakral dari sebuah candi.
"Hasil identifikasi beliau terkait batu yang memiliki lubang selebar 22 x 22 cm ini sangat dimungkinkan merupakan batu untuk menempatkan peripih dari candi. Peripih ini merupakan bekal magisnya ataupun sesuatu penarik sakral yang umumnya ditempatkan di sumuran candi," kata Pahadi.
Dijelaskan Pahadi, peripih biasanya berisi barang berharga berupa logam mulia seperti emas, perak ataupun kuningan. Namun sebagian ada pula peripih candi yang berupa rempah atau bumbu berupa biji-bijian.
"Jadi memang bervariasi, tergantung dari nilai dari kesakralan dari candinya itu...