Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Terjunkan 650 Tenaga Pendamping Penanganan Stunting
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
02 - Oct - 2022, 05:24
JATIMTIMES - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang telah melakukan perekrutan 650 tenaga pendamping penanganan stunting.
Hak itu disampaikan Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani ketika ditemui di Balai Kota Malang. Penny menyebut, perekrutan terhadap 650 tenaga pendamping penanganan stunting tersebut untuk membantu instansi terkait dalam menekan angka stunting di Kota Malang.
Baca Juga : Kerusuhan Kanjuruhan, Crisis Center Segera Dibuka di Kantor Arema FC
Penny menegaskan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dalam menangani stunting yakni selaku tenaga pendamping penanganan stunting.
Sebelum adanya tambahan 650 tenaga pendamping ini, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang menggerakkan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) untuk mendampingi penanganan stunting di Kota Malang.
"Pendampingnya kita tambah 650 orang kader untuk pendampingan kusus penanganan stunting. Mulai dari pranikah dikawal kan gizinya, sampai menikah, sampai hamil, sampai melahirkan, sampai baduta atau bayi dua tahun. Ya itu dilakukan pengawalan," jelas Penny.
Lebih lanjut, untuk 650 orang tenaga pendamping penanganan stunting tersebut hanya bekerja pada tahun 2022 ini. Pasalnya, pengadaan 650 orang tenaga pendamping menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat tahun anggaran (TA) 2022.
"Hanya tahun ini, karena anggarannya kan per tahun. Kemungkinan diperpanjang lagi tahun depan. Semoga (upaya ini) optimal (menangani stunting)," tandas Penny.
Baca Juga : Pemkab Malang Buka Command Center bagi Keluarga yang Hilang dalam Kerusuhan Kanjuruhan
Sementara itu, berdasarkan bulan timbang yang digelar di 16 puskesmas di Kota Malang pada Juli 2022 lalu, angka stunting Kota Malang sebesar 9,55 persen dari target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang tahun 2018-2023 sebesar 14 persen...