Raja Solo Pakubuwono VI, Tokoh Sentral di Balik Perjuangan Pangeran Diponegoro

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

19 - Sep - 2022, 06:50

Ilustrasi Pakubuwono VI dan perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro.(Foto : Istimewa)


JATIMTIMES - Perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda selalu dikenang sebagai perlawanan paling legendaris masyarakat Nusantara terhadap penjajah. Salah satu tokoh penting yang mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro adalah  Raja Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Pakubuwono VI.

Di tulisan kali ini, JATIMTIMES akan membahas sedikit tentang kiprah Sri Susuhunan Pakubuwono VI dalam perang Jawa.

Baca Juga : Adu Teknik dan Kekuatan, Tim Ki Ageng Geng Juara Lomba Tarik Tambang Puser Bumi Cup III Watuagung

Sebagai raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono VI terikat kontrak politik dengan Belanda, seperti halnya kerajaan-kerajaan lainnya di Nusantara. Namun, di sisi lain, nuraninya bergolak. Ingin rasanya ia membantu kerabat jauhnya dari Yogyakarta, Pangeran Diponegoro, yang sedang terlibat polemik dengan Belanda dalam rangkaian Perang Jawa yang mulai berkobar sejak 1825 itu.

 Mengikuti kata hatinya, Sri Susuhunan Pakubuwono VI akhirnya memilih jalan tengah kendati risikonya sangat besar jika sampai diketahui oleh Belanda. Ia menjalani peran ganda. Di satu sisi, Kraton Surakarta tetap menaati kesepakatan politik dengan Belanda. Tapi di sisi lain, sang raja Jawa secara diam-diam memberi dukungan dan sokongan terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro.

Anak lelaki Sri Susuhunan Pakubuwowo V itu bernama Raden Mas Sapardan. Raden Mas Sapardan anak Pakubuwono V yang lahir dari dari permaisuri Raden Ayu Sosrokusumo Raden Mas Sapardan dilahirkan pada 26 April 1807. Beliau Raden Mas Sapardan masih keturunan Ki Juru Martani, patih pertama dalam sejarah Kesultanan Mataram Islam, dari garis darah ibundanya.

Sri Susuhunan Pakubuwono V wafat pada 5 September 1823 setelah hanya tiga tahun bertahta di singgasana Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Setelah masa berkabung selama 10 hari, Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki  raja baru. Sang putra mahkota yakni Raden Mas Sapardan naik tahta dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono VI. Pakubuwono VI naik tahta pada 15 September 1823 di usia 16 tahun.

Dua tahun memimpin Surakarta Hadiningrat sebagai Raja, Pakubuwono VI langsung dihadapkan pada situasi yang dilematis. Pangeran Diponegoro, putra sulung Sri Sultan Hamengkubuwono III, yang tidak lain adalah raja ke-3 Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, terlibat perseteruan serius dengan Belanda...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette