Aksi Bakar Poster, Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM di Jombang Dibubarkan Polisi
Reporter
Adi Rosul
Editor
Yunan Helmy
01 - Sep - 2022, 09:48
JATIMTIMES - Belasan mahasiswa di Jombang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD, Kamis 1 September 2022. Demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ini diwarnai aksi bakar poster dan menutup separuh akses jalan.
Aksi tersebut digelar oleh mahasiswa Undar. Awalnya massa mahasisiwa yang berjumlah 12 orang itu bergerak dari Kampus Undar menuju DPRD Jombang dengan berjalan kaki. Selama berjalan menuju tempat unjuk rasa, mereka menyanyikan lagu-lagu demonstrasi sembari mengangkat poster.
Poster yang dibawa bernada protes akan rencana kenaikan harga BBM. Isinya antara lain 'Turunkan Harga BBM', ‘Kasihani Kami Bapak, Orang Tua Kami Petani’, ‘’Infone Mazzeh BBM Murah', hingga 'BBM Naik Tinggi Susu Tak Terbeli, Kami Kurang Gizi'.
Tiba di depan Jantor DPRD Jombang di Jalan KH Wahid Hasyim sekitar pukul 12.00 WIB, massa unjuk rasa langsung menempati ruas jalan sebelah timur kantor DPR. Mereka menutup akses jalan dari utara ke selatan atau dari bundaran Ringin Contong menuju RSUD Jombang.
Awalnya unjuk rasa berjalan kondusif. Massa mahasiswa bergantian melakukam orasi. Namun, 25 menit kemudian, terjadi kerusuhan. Massa aksi yang mencoba membakar ban bekas mendapat perlawanan dari pihak kepolisian. Ban bekas pun langsung diamankan anggota Polres Jombang yang berjaga.
Tidak berhenti di situ. Massa mahasiswa lantas membakar poster tuntutan dan sebagian peserta unjuk rasa membakar bajunya. Selanjutnya, pendemo membuat formasi lingkaran dan di tengahnya terdapat poster yang dibakar.
"Kita di sini hanya menyampaikan aspirasi. Terima kasih buat Bapak Polisi yang sudah menjaga kami," teriak salah satu mahasiswa yang berorasi di lokasi, Kamis (01/08/2022).
Ketegangan kembali terjadi saat personel kepolisian kembali didatangkan. Massa mahasiswa didesak keluar dari Jalan Raya KH Wahid Hasyim. Aksi polisi tersebut mendapat perlawanan dari mahasiswa, sehingga aksi saling dorong pun terjadi. "Santai-santai, jangan dorong. Kita hanya menyuarakan," ucap salah satu pendemo.
Ketegangan antara mahasiswa dengan polisi terus berlangsung. Hingga akhirnya polisi memaksa mendorong massa mahasiswa masuk ke Mapolres Jombang...