Dalam KUA-PPAS, Pemkot Malang Targetkan Pendapatan Daerah 2023 Sebesar Rp 2,368 Triliun

Reporter

Tubagus Achmad

12 - Jul - 2022, 08:05

Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat menyampaikan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Malang di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Malang, Senin (12/7/2022). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan pendapatan daerah pada Rancangan Kebijakan Umum dan Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2023 sebesar Rp 2.368.058.031.778. 

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dalam agenda rapat paripurna terkait penyampaian Wali Kota Malang terhadap Rancangan KUA-PPAS APBD TA 2023 di Ruang Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.

Baca Juga : Dinkes Kota Malang Jebol Perintis PTM, Sasar Pegawai di Lingkup Pemkot Malang

"Dalam KUA-PPAS APBD TA 2023, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 2.368.048.031.778," ungkap pria yang akrab disapa Bung Edi ini. 

Pihaknya menjelaskan, dari target pendapatan daerah itu, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1.153.685.683.130, pendapatan transfer sebesar Rp 1.133.063.257.273, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 81.308.091.375. 

"Adapun PAD terdiri dari pajak daerah sebesar Rp 1 triliun, retribusi daerah sebesar Rp 52.977.985.400, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 28.696.022.152, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 72.011.675.578," jelas Bung Edi.

Lalu untuk pendapatan transfer terdiri dari transfer pemerintah pusat sebesar Rp 1.003.220.973.050 dan transfer antar daerah sebesar Rp 129.842.284.223. Sedangkan untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp 7.500.000.000 dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebesar Rp 73.809.091.375. 

Lebih lanjut, dalam aspek belanja daerah direncanakan sebesar Rp 2.553.120.351.778 yang terdiri dari belanja operasional Rp 2.135.904.306.711, belanja modal Rp 397.466.944.883, belanja tidak terduga Rp 19.749.100.184. 

Bung Edi menuturkan, dari alokasi pendapatan dan belanja yang telah dijelaskan, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 185.062.000.320. 

"Untuk menutup defisit anggaran tersebut, pada tahun 2023 dialokasikan penerimaan pembiayaan yang terdiri dari SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun sebelumnya Rp 196.250.000.000 dan pengeluaran pembiayaan yang terdiri dari penyertaan modal daerah sebesar Rp 11.187.000.680," jelas Bung Edi. 

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette