Menko Airlangga Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
05 - Jul - 2022, 03:03
JATIMTIMES - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut bahwa penanganan covid-19 di Indonesia masih jauh lebih baik dari pada negara lain di dunia.
Hal itu berdasarkan data pada seven days moving average. Yakni terdapat beberapa negara besar di dunia yang jumlah kasusnya masih lebih tinggi daripada Indonesia. Artinya, Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara besar di dunia untuk penanganan covid-19.
Baca Juga : Dari BB 1 Ons, Satresnarkoba Polresta Banyuwangi Ungkap Kasus 1 Kilogram Sabu
"Amerika Serikat kasusnya masih 116.304, Australia 32.116, India masih 16.065, Singapura 8.266, Malaysia 2.384, Thailand 2.278, dan Indonesia 1.939. Ini secara movings average," ungkap Airlangga saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Dengan jumlah pertambahan kasus harian 1.614 per 3 Juli 2022 kemarin, Airlangga memastikan bahwa angka itu masih di bawah ambang batas positivity rate yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni sebesar lima persen.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Minggu (3/7/2022), pertambahan harian membuat total kasus covid-19 terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.093.917 orang.
Secara nasional, angka kesembuhan harian sebanyak 1.606 orang sehingga totalnya mencapai 5.920.249 orang, dan total pasien meninggal akibat covid-19 telah mencapai 156.749 jiwa. Satgas Covid-19 juga mencatat jumlah kasus aktif penderita covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri per Minggu (3/7/2022) sebanyak 16.919 kasus aktif.
Pihaknya menyebut, angka reproduksi efektif covid-19 di luar Jawa-Bali yakni mulai dari Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 1,11, kemudian Sumatera 1,08 dan Maluku serta Papua 0,99.
"Kalau dari segi kasus secara nasional 1.614, Jawa-Bali masih mewakili di mayoritas atau 95 persen yaitu 1.579 kasus, sedangkan luar Jawa-Bali 35 kasus atau 4,07 persen. Kalau kita lihat kasus harian tertinggi diluar Jawa-Bali adalah Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara masing-masing 77 dan 67," jelas Airlangga...