Akselarasi Inklusi Keuangan Dorong Pemberdayaan dan Kesejahteraan Ekonomi Pesantren di Tuban

02 - Apr - 2022, 02:42

Para Mitra DNKI perwakilan BUMN/BUMN, Wakil Bupati Tuban dan Pimpinan Pondok Pesantren Mansyaul Huda 02, selesai acara Focus Group Discussion (FGD) Inklusi Keuangan di Kabupaten Tuban (01/04/2022) (Foto: Ahmad Istihar/ JatimTIMES)


JATIMTIMES-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto terus berupaya gencarkan edukasi dan sosialisasi peningkatan literasi dan inklusi 
keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Khususnya, untuk kalangan santri dan pelaku usaha mikro kecil (UMK) pesantren sesuai Perpres No 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Baca Juga : Akselarasi Inklusi Keuangan, Dorong Pemberdayaan dan Kesejahteraan Ekonomi Pesantren di Tuban

 

Di Jawa Timur tepatnya di Pondok Pesantren Mansyaul Huda 02 desa Jatisari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban pada Jumat (1/4/2022) dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Peningkatan Inklusi Keuangan bagi Pondok Pesantren di Jawa Timur.

Dalam sambutan virtual Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir memaparkan, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tahun 2021 mencapai 83,6 persen, atau lebih tinggi tahun 2020 sebesar 81,4 persen.

Sejalan upaya yang telah dilakukan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) untuk pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024. Di sisi lain, indeks literasi keuangan di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan inklusi keuangan.

"Tingkat literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 38,03 persen (OJK, 2019), sementara literasi keuangan syariah lebih rendah yakni hanya 20,1 persen (BI,2021)," papar Iskandar Simorangkir dalam keterangan virtual kepada peserta FGD di Ponpes Mansyaul Huda 02.

Sementara sekretariat DNKI dalam memfasilitasi FGD dalam rangka edukasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi pesantren di Indonesia. Sebab, pesantren memiliki lembaga yang sangat besar, lebih dari 30 ribu, dan sebagian pesantren tersebut mempunyai potensi dibidang pertanian, peternakan, perikanan, serta Usaha Mikro Kecil. 

“Dari sisi pesantren, inklusi keuangan ini sangat strategis untuk mendorong pemberdayaan 
pesantren dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pengasuh, pengurus, santri, dan masyarakat sekitar pesantren," tambah paparan Iskandar Simorangkir.

Masih dalam acara FGD Inklusi Keuangan, Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi menyampaikan, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan inklusi keuangan dapat terus direalisasikan.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette