Tanding Voli Duduk dengan Penyandang Difabel, Cara Kreatif Bawaslu Blitar Dorong Pengawasan Partisipatif
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
12 - Mar - 2022, 01:16
JATIMTIMES - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar mendorong pengawasan partisipatif bagi warga difabel. Yakni dengan menggandeng Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Blitar untuk bekerja sama dalam pengawasan partisipatif.
Untuk merekatkan jalinan komunikasi, Bawaslu Blitar melakukan pertandingan persahabatan voli duduk bersama difabel, Jumat (11/3/2022) sore di aula Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum.
Baca Juga : Sering Gelar Operasi Pasar dan Sediakan Minyak Goreng bagi UMKM, Gubernur Khofifah Puji Ning Ita
Dalam pertandingan persahabatan voli duduk tersebut, tim dari Bawaslu Kabupaten Blitar berisi enam orang. Antara lain Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin, para anggota Bawaslu seperti Priya Hari Santosa, Arif Syarwani, Nur Mustofa, Nur Ida Fitria, serta koordinator sekretariat Heru Setyawan. Sementara para staf pelaksana turut bermain sebagai pemain cadangan.
Keseruan pertandingan voli duduk terlihat di sepanjang pertandingan. Para pemain harus rela jatuh, bahkan ndlosor hingga terlentang demi menjaga bola. Terlebih ini hal yang baru bagi tim Bawaslu Kabupaten Blitar.
“Sebagai langkah awal koordinasi dengan PPDI untuk sosialisasi pengawasan partisipatif, kami berinisiatif untuk bisa tanding persahabatan voli duduk dengan rekan-rekan PPDI,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Blitar Priya Hari Santosa.
Priya menambahkan, Bawaslu Blitar akan segera mengagendakan sosialisasi yang melibatkan difabel. Sehingga tidak hanya untuk sosialisasi pengawasan partisipatif, namun juga upaya pendidikan politik bagi penyandang disabilitas.
Para komisioner pun semangat bertanding hingga tiga set. Meskipun skor dihajar oleh tim PPDI, tim Bawaslu Blitar tetap semangat.
“Menjadi suatu pengalaman baru bagi kami bertanding voli duduk dengan rekan dari PPDI. Tentunya ini menjadi langkah baik komunikasi dengan warga difabel, untuk mendorong sosialisasi pengawasan partisipatif,” imbuh Arif Syarwani.
Begitu pun Nur Mustoda dan Ida Fitria, mendukung adanya kreativitas giat dari Bawaslu Blitar untuk menyosialisasikan pengawasan partisipatif.
Baca Juga : Baca Selengkapnya