Rayakan Nyepi, Satu Desa di Kabupaten Blitar Tiadakan Pengeras Suara dan Liburkan Kegiatan Masyarakat
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
03 - Mar - 2022, 10:54
JATIMTIMES - Satu desa di Kabupaten Blitar menunjukkan toleransi kehidupan antarumat beragama di perayaan Hari Raya Nyepi. Toleransi tersebut diwujudkan dengan meniadakan pengeras suara dan meliburkan seluruh kegiatan masyarakat.
Toleransi kehidupan antarumat beragama yang sangat hamonis itu ditunjukkan oleh warga Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun. Meski Hindu bukan mayoritas agama yang dianut warga setempat, namun toleransi telah dipegang teguh seluruh masyarakat Desa Pasirharjo sejak zaman dulu..
Baca Juga : Banyak Kemudahan, Masyarakat Diimbau Manfaatkan Program PTSL, Dinas Pertanahan: Biayanya Paling Murah
Tak seperti hari-hari biasa, dalam perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kamis (3/3/2022), suasana sepi sangat terasa di Desa Pasirharjo saat umat Hindu menjalankan Catur Berata Penyepian. Menurut Kepala Desa Pasirharjo Chusana, kebiasaan ini telah dilakukan warganya sejak lama. Bahkan, umat Muslim yang menjadi agama mayoritas di Desa Pasirharjo meniadakan pengeras suara adzan saat Nyepi.
Tak hanya itu, kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu kekhusukan umat Hindu dalam menjalankan ibadah juga dihentikan sementara.
"Di desa kami ada 350 orang penganut agama Hindu. Selama umat Hindu menjalankan peribadatan Nyepi, tradisi atau kebiasaan di desa kami pengeras suara azan dan kegiatan lain yang berpotensi mengganggu kekhusukan ditiadakan," kata Chusana.
Chusana menambahkan, kebiasaan ini merupakan kesadaran warga masyarakat yang telah dilakukan secara turun temurun. Artinya tidak ada paksaan atau imbauan khusus dari pemerintah desa.
Baca Juga : Jadi Organisasi Sayap Muda Gerindra, Tidar Jatim Pilih Fokus Aksi Kemanusiaan
‘’Ini dilakukan atas kesadaran masyarakat sendiri...