Dinsos Kota Malang Segera Wujudkan Ponpes Ramah Anak
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
02 - Mar - 2022, 03:17
JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang segera wujudkan pondok pesantren (ponpes) ramah anak demi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para santri.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Peny Indriani menyampaikan, bahwa program ponpes ramah anak merupakan inovasi dari Dinsos-P3AP2KB Kota Malang yang akan segera direalisasikan pada tahun 2022 ini.
Baca Juga : Pj Sekda Trenggalek Minta Desa Wisata Manfaatkan Teknologi informasi, Ketimbang Fokus Estetika
Peny menyebutkan, saat ini masih dalam tahap awal untuk melakukan pendataan ponpes yang ada di Kota Malang untuk menerapkan ponpes ramah anak. Karena kehidupan santri-santri setiap harinya lebih banyak menggunakan waktunya untuk beraktivitas di lingkungan ponpes.
"Makanya harapan kami tahun ini kami melibatkan pondok ayo bareng-bareng ramah bagi anak-anak," ungkap Peny kepada JatimTIMES.com, Selasa (1/3/2022).
Dalam program ponpes ramah anak ini, nantinya memiliki fokus utama untuk mengubah cara pendekatan para ustaz dan ustazah agar lebih mengedepankan cara-cara yang ramah terhadap anak tanpa menghilangkan esensi dari keberadaan ponpes itu sendiri.
Cara-cara tersebut saat ini sedang terus dicari formulasi terbaiknya antara pihak Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dengan pihak ponpes yang saat ini sedang proses dilakukan pendataan.
"Kita mengubah paradigma anak-anak itu, ustaz dan ustazah menjadi pembimbing, orang tua, sahabat bagi anak-anak di dalam pondok," ujar Peny.
Selain itu, para ustaz dan ustazah juga harus memberikan contoh perilaku yang baik kepada para santri-santri. Selain itu, pengawalan program ponpes ramah anak bukan hanya tanggungjawab ustaz dan ustazah. Melainkan masyarakat umum juga harus terlibat penuh dalam pengawalan perlindungan anak di satuan pendidikan di dalam ponpes.
Terlebih lagi, beberapa waktu lalu Kota Malang digegerkan dengan viralnya kasus kekerasan seksual yang dialami seorang anak perempuan yang merupakan santri di salah satu ponpes di Kota Malang.
Baca Juga : Baca Selengkapnya