Tak Tega Lihat Rumah Warga, Mas Dhito Beri Bantuan Bedah Rumah
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
Yunan Helmy
19 - Feb - 2022, 07:15
JATIMTIMES - Kebahagiaan tengah dirasakan dua keluarga kurang mampu asal Dusun Manyaran, RT 002/002, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Rumah mereka yang nyaris roboh, Jumat 18 Februari 2022 siang, didatangi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan dijanjikan akan diberikan bedah rumah.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu pertama mendatangi rumah Zaenal yang kesehariannya bekerja sebagai penarik becak. Setelah melihat-lihat kondisi rumah dan menyampaikan keinginannya, Mas Dhito lalu mendatangi rumah Ansori yang tak jauh dari rumah Zaenal.
Baca Juga : Pelebaran Jalan di Pintu Masuk Sisi Timur, Pemkot Batu Siapkan Rp 2 Miliar
Setelah melihat kondisi kedua rumah warganya itu, Mas Dhito menyampaikan pihaknya akan memperbaiki kedua rumah itu supaya lebih layak untuk dihuni. Untuk keluarga Zaenal, pihaknya juga akan membangunkan sarana mandi cuci kakus (MCK).
"Yang paling penting, bagaimana keluarga ini nanti melanjutkan hidupnya. Maka untuk (keluarga) Pak Zaenal, saya minta untuk diberikan pelatihan kepada ibunya (istri Zaenal). Juga kita berikan motor untuk pak Zaenal, " kata Mas Dhito.
Sebagai penarik becak, penghasilan Zaenal tak menentu. Bahkan, dalam satu minggu pernah sampai tidak mendapatkan penghasilan. Atas kondisi yang dialami, Mas Dhito menjanjikan bantuan sepeda motor supaya bisa dimanfaatkan Zaenal untuk bekerja. Sedang, istrinya akan diberi bantuan gerobak untuk berdagang.
Keluarga Zaenal memang masih jauh dari kata mapan. Rumah Zaenal sangat kecil, berukuran 3 x 6 meter. Dinding rumahnya meski sudah tembok, karena banyak retakan terpaksa dicongkok menggunakan bambu dari luar supaya tidak roboh.
Meski berbahaya, kondisi perekenomian keluarga memaksa Zaenal dan keluarganya tetap bertahan.
Tak hanya bangunan rumah yang memprihatinkan. Keluarga Zaenal pun tak memiliki kamar mandi dan WC. Selama ini keluarga Zaenal menumpang di musala yang berlokasi tak jauh dari rumah mereka.
Di rumahnya itu Zaenal tinggal bersama istri, Siti Fatimah, dan empat orang anaknya. Dua anaknya yang sudah besar bekerja di warung makan untuk membantu perekenonian keluarga. Anak nomor tiga masih duduk di bangku kelas 6 madrasah dan si bungsu masih berusia 4 tahun.
Mereka tak mengira, siang itu rumahnya bakal didatangi orang nomor satu di Kabupaten Kediri. Bahkan, kedatangan Mas Dhito itu seakan memberi jawaban atas doa-doa mereka yang sudah lama berkeinginan dapat memperbaiki rumahnya...