Pimpinan DPRD Lumajang Bergabung dengan Pendemo Tuntut Kasus Penendangan Sesajen di Gunung Semeru
Reporter
Teguh Eko Januari
Editor
A Yahya
17 - Jan - 2022, 11:37
JATIMTIMES - Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifudin bersama 3 orang Wakilnya yakni Bukasan, Oktafiani dan H. Akhmat mendatangi kerumanan massa pendemo di halaman gedung DPRD Lumajang, Senin (17/01/22).
Unsur pimpinan DPRD Lumajang ini berbaur dengan para pendemo terkait kasus penendangan sesajen di area erupsi Gunung Semeru. (tuntutan pendemo bisa dibaca dibagian lain berita JatimTimes hari ini) Mereka bahkan ikut duduk bersama di atas aspal panas di bawah terik matahari, saat pendemo melakukan ritual doa membakar dupa di atas sesaji. "Kami menghormati acara mereka," ujar H. Akhmat.
Baca Juga : Tersangka Pembunuh Ayah Kandung di Dampit Dipastikan Gangguan Jiwa Berat
Sikap para unsur pimpinan DPRD Lumajang ini mendapat apresiasi dari para pendemo dari Laskar Barisan Indonesia Menegakkan Kebenaran (Bineka) Lumajang, para pendemo tampak semakin tertib dan mengelu-elukan para pimpinan dewan ini. “Kami tidak perlu menurunkan ribuan orang, kami akan tertib hingga pulang nanti. Dengan sikap yang baik seperti ini Insya Allah Lumajang akan tetap kondusif,” ujar Mansoer Hidayat selaku koordinator Laskar Barisan Indonesia Menegakkan Kebenaran (Bineka) Lumajang.
Selain berbaur dengan para pendemo, para unsur pimpinan dewan ini bergantian berorasi menjawab tuntutan para pendemo. Sebelum berorasi beberapa perwakilan pendemo secara simbolis menyerahkan sesajen dengan ugorampenya.
“Sebelum berorasi, ini saya bagikan dupa kepada Pak Bukasan, selanjutnya Mbak Oktafiani dan berikutnya H. Akhmat,” ujar Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifudin sambil membagikan dupa kepada tiga orang Wakil Ketua DPRD Lumajang. Anang sendiri menerima pembagian dupa dari koordinator Laskar Bineka, Mansoer Hidayat.
Mengawali orasinya, Anang mengajak para pendemo bernyanyi, “ Kata Bung Karno, Inggris kita Linggis, Amerika disetrika, ayo bernyanyi bersama,” ujarnya sambil melantunkan lagu tersebut.
“Sang putra fajar, Bung Karno telah mempersatukan kita sebagai bangsa yang besar, Bangsa Indonesia, maka hari ini kewajiban kita sebagai generasi bangsa maka kalau Bung Karno mengusir penjajah dari bumi Indonesia, maka hari ini kewajiban kita sebagai generasi Bung Karno adalah mengusir intoleransi dari bumi Indonesia,” teriaknya...