Serangan Babi Hutan Hantui Petani Bawean
Reporter
Syaifuddin Anam
Editor
Yunan Helmy
20 - Nov - 2021, 12:12
JATIMTIMES - Sektor pertanian di Pulau Bawean masih mengalami sejumlah persoalan. Di Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura, misalnya.
Area pertanian warga Kumalasa sering diserang babi hutan. Sampai sekarang, masalah itu belum ada solusi. Warga setempat berharap persoalan tersebut segera terselesaikan.
Baca Juga : Waspada, 3 Hari ke Depan Kota Batu Diguyur Hujan Deras dan Berpotensi Banjir
"Yang sering dirusak babi hutan sawah pertanian padi. Kadang sampai masuk ke perkampungan juga," kata Kepala Desa Kumalasa Idam Kholik saat kunjungan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah ke desanya, Jumat (19/11/2021).
Idam menyatakan, babi hutan menyerang pertanian warga saat malam hari. Terutama pada saat awal musim tanam.
"Kalau pagi tidak ada yang muncul. Tapi sawah warga sudah rusak semua," imbuhnya.
Sementara, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, persoalan pertanian di Bawean akan dikoordinasikan dengan dinas terkait. Dalam hal ini Dinas Pertanian.
"Nanti kami koordinasikan ke Dinas Pertanian. Kira-kira solusinya seperti apa," kata Bu Min, sapaan akrab wabup Gresik.
Baca Juga : Sebelum Dibunuh, Korban Wanita Muda di Singosari Sempat Lakukan ini dengan Kekasihnya di Dapur
Bu Min menjelaskan, masalah pertanian di Bawean dan wilayah daratan Gresik memang sangat berbeda. Di daratan Gresik, serangan hama tikus yang paling banyak ditemukan.
"Kalau di daratan, kita berikan rumah burung hantu. Semoga masalah pertanian di bawean segera ada solusi," pungkasnya...
