Cegah Stunting untuk Munculkan SDM Berdaya Saing
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
28 - Oct - 2021, 06:43
JATIMTIMES - Keterampilan dan kompetensi serta karakter sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di level lokal, nasional maupun global menjadi kebutuhan. Terlebih untuk menyambut tahun 2030 mendatang, Indonesia mengalami fase bonus demografi yang berarti angkatan usia produktif akan mendominasi jumlah penduduk saat itu.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wiryanta, dalam kegiatan Forum Sosialisasi Genbest yang bertajuk “Nutrisi Penting untuk Lawan Stunting” yang diselenggarakan secara luring dan daring kepada remaja di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga : Harga Tes PCR Terbaru, Berikut Fakta-Fakta yang Harus Diketahui
“Sebagaimana cita-cita kita bersama atau cita-cita pemerintah, di tahun 2045 Indonesia bisa masuk ke dalam jajaran negara-negara maju dan menjadi negara yang terpandang di kancah internasional,” ujar Wiryanta.
Menurut Wiryanta, gerakan pencegahan stunting perlu terus dilakukan. Untuk menciptakan SDM berkompetensi dan berkarakter. Sedangkan Kemenkominfo sendiri hadir untuk berperan dalam kampanye penurunan prevalensi stunting. Terlebih memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya di daerah dengan prevalensi yang tinggi.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan baik dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Dimana dengan kegiatan tersebut, dirinya berharap masyarakat Banyuwangi dapat lebih teredukasi tentang stunting. Terutama untuk melibatkan remaja dalam upaya menekan stunting, baik di daerah maupun secara nasional.
Kegiatan Forum Sosialisasi Genbest juga menghadirkan pembicara yaitu, Dwi Listyawardani, selaku Tim Komunikasi Informasi Edukasi Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dokter Spesialis Gizi Maretha Primariayu.
Maretha menganjurkan agar para remaja tida sembarangan untuk diet, atau mengikuti diet yang disarankan pemerintah yang dikenal 'Gizi Seimbang'. Sebab menurutnya, diet yang tidak sehat akan berdampak pada kehidupan selanjutnya, dan dapat menyebabkan anak-anak lahir stunting.
“Artinya, kita makan dengan beraneka ragam makanan yang nutrisinya bagus kemudian menerapkan juga aktivitas fisik atau olahraga. Sewaktu makan kita mengikuti anjuran isi piringku. Nanti di rumah tetap ya, makan besar 3 kali yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam...