Kisah Ibunda Soekarno yang Tak Pernah Injakkan Kaki di Istana Negara

Reporter

Desi Kris

Editor

Dede Nana

26 - Oct - 2021, 05:20

Soekarno dan sang ibu Ida Ayu Nyoman Rai (Foto: IST)


JATIMTIMES - Sosok ibunda Presiden pertama RI Soekarno, yakni Ida Ayu Nyoman Rai kini tengah dibicarakan publik. Hal itu terjadi lantaran cucunya, Sukmawati Soekarnoputri berpindah agama.

Terlepas dari soal pindah agama Sukmawati, ada catatan menarik soal Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, Ida Ayu Nyoman Rai ternyata tidak pernah menginjakkan kaki di Istana Negara. Padahal putranya merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia. Mengapa hal itu bisa terjadi? 

Baca Juga : Indonesia-Malaysia Bahas Kerjasama Bilateral, Fokus pada Kolaborasi di Bidang Kelapa Sawit

"Di hari tuanya ketika Sukarno telah menjadi 'orang pertama' di Republik Indonesia, Nyoman Rai Srimben tidak pernah mau menginjakkan kakinya di Istana Negara," demikian catatan yang tertulis di situs web Kepustakaan Presiden yang dikelola Perpusnas.

Tulisan di situs web Kepustakaan Presiden itu dikutip dari 'Ibu Indonesia dalam Kenangan' karya Nurinwa, Ki S Hendrowinoto, dkk, yang diterbitkan oleh Bank naskah Gramedia, bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia, 2004.

Namun tidak ada keterangan lebih lanjut soal kenapa Ida Ayu Nyoman Rai tidak mau menapakkan kakinya di Istana Negara. Di sisi lain, Roso Daras, yang merupakan ahli sejarah Bung Karno, penulis buku-buku soal Bung Karno, termasuk 'Total Bung Karno: Serpihan Sejarah yang Tercecer' mengungkap salah satu alasan mengapa Ida Ayu tak pernah datang ke Instana Negara. 

Roso membuka catatan soal ibunda Sukarno yang tidak pernah menginjakkan kaki di Istana Negara. Kala itu ia telah bertanya kepada penjaga Istana Gebang Blitar, kediaman keluarga Bung Karno di Blitar, yang bernama Pak Gudhel.

"Antara lain karena alasan usia (Ida Ayu Nyoman Rai)," kata Roso Daras.

Ida Ayu Nyoman Rai lahir 1881. Usianya sudah 64 tahun saat Sukarno memproklamasikan Republik Indonesia.

"Alasan kedua, memang permintaan Bung Karno agar ibundanya tidak perlu ke Istana jika tidak sangat urgen. Kata Bung Karno, 'Ibu panggil saya saja, maka saya akan pulang ke Blitar'," lanjut Roso Daras.

Roso Daras juga memiliki catatan soal kakak kandung Sukarno, yakni bernama Raden Soekarmini, atau yang lebih dikenal dengan nama Bu Wardoyo. Suatu saat, Bu Wardoyo pernah dimarahi Bung Karno karena datang ke Istana menenteng pengusaha dan meminta proyek...

Baca Selengkapnya


Topik

Serba Serbi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette