Kisah Ulama yang Beri Tahu Hari Kematiannya ke Sahabat
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
21 - Oct - 2021, 05:48
JATIMTIMES - Abdullah bin Nuh adalah salah satu ulama yang yang ahli ibadah di zamannya. Suatu hari ia, berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Di tengah perjalanan ia kemudian bertemu dengan seorang ulama sepuh atau ulama tua yang kharismatik. Sebut saja ulama itu Syekh Ahmad.
Kharisma Syekh Ahmad membuat Abdullah jatuh hati. Karena itu, ia kemudian meminta izin kepada Syekh Ahmad agar diperbolehkan berjalan bersamanya. Syekh Ahmad pun tidak keberatan atas keinginan Abdullah.
Baca Juga : Ini Cara Umat Islam Memperingati Maulid Nabi di Banyuwangi
Mereka berdua kemudian berjalan bersama. Syekh Ahmad berjalan hanya pada siang hari, hal itupun dilakukan dengan kondisi berpuasa. Sedangkan pada malam hari, ia lebih banyak beristirahat.
Suatu hari, senja tiba, Syekh Ahmad berbuka puasa dan mengambil sedikit makanan dari kantong miliknya. Ia hanya memakan dua atau tiga suap. Iapun kemudian mengajak Abdullah untuk mencicipi makanannya.
Pda suatu kesempatan, ia kemudian sampai ke suatu tempat. Di sana ia melihat keledai. Syekh Ahmad tertarik untuk membeli keledai itu. Ia kemudian memanggil Abdullah utuk membeli keledainya.
"Pergilah ke pemilik keledai itu, belilah keledai itu," tuturnya.
Kemudian Abdullah pergi ke pemilik keledai. Pemilik keledai tersebut kemudian menjual keledainya dengan harga 30 Dinar. Abdullah menyampaikan hal tersebut ke Syekh Ahmad. Ia pun setuju dengan harga tersebut dan membelinya.
"Mana uangnya ?" tanya Abdullah pada Syekh Ahmad.
Syekh Ahmad berkata, "Pergilah ke sana, bawa kantongku ini. Sesampainya di sana, sebutlah nama Allah dan ambillah uang dari dalam kantong ini, bayarlah keledai itu, ".
Berangkatlah Abdullah ke pemilik keledai itu dan dilihatnya dalam kantong terdapat uang 30 Dinar. Setelah itu, Abdullah membayar keledai itu dan membawa keledainya kepada Syekh Ahmad.
Tiba dihadapan Syekh Ahmad, Abdullah kemudian justru diperintahkan oleh Syekh Ahmad untuk memakai keledai itu. Abdullah merasa tak enak hati. Sebab, ia merasa lebih muda daripada Syekh Ahmad.
Abdullah kemudian meminta Syekh Ahmad untuk menaiki keledai tersebut. Hingga akhirnya ia bersama Abdullah tiba didaerah bernama Usfan. Di daerah ituz Syekh Ahmad bertemu dengan seorang ulama sebut saja Syekh Fulan.
Setelah itu, Syekh Ahmad langsung mencari tempat. Abdullah melihat kedua Syekh ini menitikkan air mata. Sebelum berpisah dengan syekh Fulan, Syekh Ahmad meminta wejangan dari Syekh Fulan...