Tak Kenakan APD Lengkap, Kisah Heroik Sopir Ambulance Dadakan saat Selamatkan Pasien Covid-19
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Pipit Anggraeni
30 - Aug - 2021, 04:09
JATIMTIMES - Kisah inspiratif selanjutnya mengenai Pahlawan Covid-19 datang dari Edi Haryanto. Sosok penuh semangat ini telah dipercaya menjadi pengendara ambulance sejak pandemi melanda. Keterbatasan pengetahuan mengendarai kendaraan darurat itu tak menyurutkan kemauannya untuk membantu sesama selama pandemi.
Risiko terpapar dan tertular virus yang menyerang pernapasan itu pun seolah ia lawan dengan tekad kuat. Jalanan ia libas untuk menyelamatkan nyawa masyarakat selama pandemi covid-19 berlangsung.
Baca Juga : Selalu Pakai Seragam Sekolah saat Bagi Sembako buat Warga Isoman
Setiap hari, selain menjadi relawan Edi merupakan salah satu perangkat Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Edi pun sudah melintasi jalanan untuk mengantar masyarakat di sekitar daerahnya untuk menerima pertolongan.
Edi begitu dia disapa, sebetulnya bukan orang yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan ataupun kebencanaan. Namun ia rela menjadi sopir ambulance kala masyarakat membutuhkan di masa pandemi covid-19. Maklum di wilayah Desa Pandansari belum ada yang berani mengemudikan ambulance selain Edi.
“Di perangkat desa kan ada satgas pemantauan covid-19 itu, terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perawat. Kebetulan di desa juga ada ambulance, jadi kalau ada yang sakit itu saya yang bawa. Tidak tahu itu positif atau tidak karena untuk pelayanan ya saya angkut dulu,” kata Edi.
Kenekatan Edi sebenarnya patut diapresiasi, sebab mulanya ia mengemudikan ambulance dengan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan standar yang biasanya digunakan. Hal itu karena Edi pun tidak mengetahui bagaimana menjalankan ambulance dengan semestinya.
“Awalnya saya juga tidak berani mengendarai ambulance itu, karena jika ada pasien darurat itu kan memacu adrenalin. Tapi sekarang sudah biasa,” terang pria berusia 43 tahun itu.
Karena tidak ada lagi orang di Desa Pandansari yang berani mengemudikan ambulance, kepercayaan Kades Pandansari kepada Edi semakin tinggi. Bapak yang memiliki dua putri itu kemudian diberi tanggung jawab untuk menjadi pengemudi ambulance sejak awal tahun 2021 ini.
“Saya dipasrahi ambulance itu sejak bulan tiga (Maret, red) kemarin. Tapi awalnya saya kelengkapan yang sesuai protokol kesehatan itu tidak lengkap karena pengalaman saya kurang,” kata dia...