Bupati, Wabup dan Forkopimda Kabupaten Blitar Resmikan Tempat Isoter di RSUD Srengat
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
23 - Aug - 2021, 07:23
BLITARTIMES- Bupati Blitar Rini Syarifah bersama Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meresmikan Tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di RSUD Srengat, Senin (23/8/2021). Tempat isoter ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan kategori orang tanpa gejala (OTG).
Dalam sambutanya, Bupati Blitar Rini Syarifah, menyampaikan penyediaan tempat isoter adalah salah satu upaya Pemkab Blitar bersama Forkopimda untuk penanganan pasien Covid-19. Sesuai instruksi Pemerintah pusat yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa lalu saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan covid-19 meminta, masyarakat yang terpapar Covid-19 agar melakukan isolasi terpusat, ketimbang isolasi mandiri. Hal ini guna menekan kasus kematian akibat Covid-19.
Baca Juga : Ini Cara Banyuwangi Menggerakkan Seni Budaya di Masa Pandemi, Ngamen Online
Sebelumnya Kabupaten Blitar telah memiliki tempat isolasi terpusat di Local Education Center (LEC) di Kecamatan Garum. Dengan adanya tempat isoter di RSUD Srengat ini, tempat isolasi di LEC akan diperuntukkan bagi warga Kabupaten Blitar di wilayah timur. Sementara tempat isoter di RSUD Srengat diperuntukkan bagi warga Kabupaten Blitar di wilayah Barat.
“Tempat isolasi terpusat ini adalah salah satu upaya untuk menekan kasus kematian akibat Covid-19. Fasilitas isolasi terpusat sudah dilengkapi dengan adanya dokter, perawat, oksigen, obat-obatan, alat oxometri untuk memantau saturasi oksigen dan konsumsi pasien yang disediakan secara gratis,” kata Bupati Rini.
Bupati Rini menambahkan, dari evaluasi selama penerapan masa PPKM selama sepekan terakhir, terdapat sejumlah kabupaten/kota yang kembali menjadi kategori Level 4. Kondisi itu bukan karena tingkat kasus harian yang melonjak tinggi, melainkan peningkatan kasus kematian.Tingkat kasus kematian yang tinggi itu disebabkan masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) sehingga telat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit yang akibatnya menyebabkan kematian.
“Untuk itu, kita mendorong isolasi terpusat di RSUD.Srengat ini, sehingga pasien covid-19 bisa tertangani sedini mungkin. Mengingat, Covid-19 varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari varian lainnya, serta dampaknya sangat cepat terhadap penurunan saturasi oksigen,” tukasnya.
Dalam kesempatan ini orang nomor satu di Kabupaten Blitar juga meminta OPD terkait Pemkab Blitar bersama-sama dengan TNI-Polri agar meningkatkan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan)...