Bupati Sanusi Klaim 90 Persen Pasien Isoman yang Layak sudah di Isoter, Data Dinkes Baru 36 Persen
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
19 - Aug - 2021, 06:19
MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten Malang fokus melakukan pemindahan pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) untuk bergeser ke tempat isolasi terpadu (isoter) yang sudah disiapkan di 33 kecamatan se Kabupaten Malang. Dikutip dari laman satgascovid19.malangkab.go.id, tercatat ada sebanyak 1.074 warga Kabupaten Malang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Jumlah tersebut saat ini sedang dipilah oleh setiap Muspika di Kabupaten Malang. Tujuannya untuk menganalisasi atau mengelompokkan, mana yang harus dirawat di isoter, atau tetap diperbolehkan isoman. Isoter sendiri hanya diperbolehkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga : Polemik Distribusi Paket BPNT Daging Ayam Busuk, Bupati Jombang Evaluasi Menyeluruh
Sanusi sendiri memperkirakan hanya sekitar 50 persen warga yang isoman dapat dipindah ke isoter. Hal tersebut lantaran setiap warga yang isoman memiliki kondisi sosial yang berbeda-beda. Atau dari kacamata medis, Sanusi menyebut kelainan.
"Sedangkan 50 persennya kan memang ada kelainan. Seperti komorbid, penyakit jantung, darah tinggi, ibu menyusui dan ibu hamil. Sedangkan kalau yang tidak punya kelainan, 100 persen minggu ini sudah masuk. Jadi nanti mungkin sekitar 500 an (pasien)," ujar Sanusi.
Selain itu, Sanusi mengklaim bahwa dari sekitar 500 pasien yang dimungkinkan dapat dipindah ke isoter, saat ini sebesar 90 persen sudah dipindah dan telah menjalani isolasi di isoter.
"Dari jumlah masing-masing (pasien isoman) yang ada di setiap kecamatan, itu mayoritas 90 persen sudah di isoter. Dari yang memungkinkan di 10 kecamatan yang kita kunjungi, semuanya sudah di isoter," imbuh Sanusi ditemui di Rusunawa ASN, Kepanjen, Rabu (18/8/2021).
Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang diunggah di laman satgascovid19.malangkab.go.id tercatat ada sebanyak 976 tempat tidur (TT), dengan tingkat keterisian sebanyak 195 TT. Atau hanya sekitar 19 persen.
Baca Juga : Baca Selengkapnya