Pertama di Indonesia, Kabupaten Blitar Kembangkan Pertanian Tembakau Ramah Lingkungan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Pipit Anggraeni
19 - Aug - 2021, 02:38
BLITARTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) tak henti-hentinya mendorong kemajuan pertanian tembakau di Kabupaten Blitar. Setelah pertanian tembakau menuai sukses di wilayah Blitar utara, tengah dan timur, Dispertapa melebarkan sayap dengan mengembangkan sentra pertanian tembakau di wilayah Blitar selatan.
Salah satu daerah di Blitar selatan yang tahun ini dipilih Dispertapa sebagai pilot project daerah penghasil tembakau adalah Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo. Desa Panggungrejo mendapatkan perhatian khusus. Di pilot project ini Dispertapa menggandeng Balai Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Alam Lestari.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Sebut Bansos Telah Tersalurkan Hampir 90 Persen
Beberapa program diluncurkan untuk pilot project tanaman tembakau di Panggungrejo. Diantaranya uji coba pertanian tembakau ramah lingkungan dengan penerapan pupuk hayati. Uji coba ini menjadi yang pertama di Indonesia karena umumnya tembakau menggunakan pupuk kimia. Pupuk hayati yang digunakan adalah hasil pengembangan dari P4S Alam Lestari.
Ketua P4S Alam Lestari, Hari Budi Harto, menyampaikan pupuk hayati tersebut diaplikasikan dan diteliti untuk tembakau jenis Virginia. Masing-masing varietas K326 1 untuk blok 1 dan varietas Bojonegoro 1 untuk blok 2. Dalam penelitian yang diamati adalah pengaruh penggunaan pupuk hayati terhadap tanaman tembakau.
“Penggunaan pupuk hayati ini kita bandingkan dengan pupuk dari pabrikan. Jadi kita terapkan lima perlakuan. Diantaranya penggunaan pupuk pabrikan murni. Kemudian ada tiga macam pupuk campuran yakni pupuk hayati dan pupuk pabrik. Dan terakhir penggunaan pupuk hayati murni,” terang Hari Budi kepada BLITARTIMES.
Uji coba penggunaan pupuk hayati terhadap tanaman tembakau di Panggungrejo saat ini telah berjalan dua bulan. Dalam dua bulan masa uji coba, Dispertapa bersama Balittas dan P4S Alam Lestari melihat perkembangan aplikasi penggunaan pupuk hayati untuk tanaman tembakau cukup bagus. Bahkan Balittas menilai kualitas tembakau jauh lebih baik.
“Setiap hari Rabu kita selalu ke sana untuk mengamati tanamannya. Kelihatanya tidak ada perbedaan antara tembakau yang menggunakan pupuk kimia murni dan pupuk hayati murni. Perbedaanya hanya sedikit, yang pakai hayati murni warna daun kurang begitu hijau. Namun yang hayati murni ini daun tembakaunya lebih tebal. Jadi menurut Balittas yang pakai hayati murni ini lebih baik,” jlentrehnya...