5 Poin ASIIK, Saran PKS agar PPKM Darurat Memasyarakat di Kota Malang
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Yunan Helmy
12 - Jul - 2021, 11:10
MALANGTIMES - Persoalan covid-19 yang tak kunjung usai masih menjadi perhatian berbagai pihak. Perihal penanganan hingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pun dikupas tuntas dalam kegiatan Hari Aspirasi yang digelar DPD PKS Kota Malang secaea virtual, Minggu (11/7/2021) malam.
Mengambil tema "Meneropong Kebijakan PPKM Darurat Kota Malang", banyak sorotan perihal upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam penanganan covid-19.
Baca Juga : Sederet Saran Dokter Faheem Younus untuk Lawan Covid-19 di Indonesia, Pentingnya Masker hingga Tips Isolasi
Wakil DPRD Kota Malang Fraksi PKS Asmualik dalam kesempatan ini menyampaikan, perlu berbagai langkah dalam mengatasi pandemi covid-19. Terlebih di masa PPKM Darurat ini sehingga masyarakat terdampak terjamin pemenuhan kebutuhannya.
Hal itu, menurut Asmualik, dengan menerapkan 'ASIIK". Istikahnitu asing-masing memiliki pengertian tersendiri. Yakni, A atau akurasi dalam pengambilan kebijakan.
"Dalam hal ini, pmerintah diharapkan memiliki dashboard dalam pengendalian covid-19. Hal ini dibutuhkan agar tepat dalam setiap kebijakan. Sehingga, memiliki komando yang kuat agar semuanya bisa berjalan maksimal dan terjalin kerja sama yang baik," ujarnya.
Kemudian S atau serius dalam menangani pandemi covid-19. Pemerintah dan masyarakat diminta salimg kerja sama dan bersungguh-sungguh dalam mengatasi pandemi. Pun demikian masyarakat bisa menerima kebijakan pemerintah untuk diikuti bersama.
Lalu, I atau imun harus terjaga. Dalam hal ini, dia mengharapkan agar setiap puskesmas siap dalam menyaipkan vitamin dan obat dalam penanganan awal gejala covid-19. "Dan masyarakat perlu juga olahraga ringan di halaman rumah untuk meningkatkan imun," imbuhnya.
Dan, I berikutnya berarti income terjaga. Dalam hal ini, di masa PPKM Darurat, perlu ada support dari pemerintah daerah. Pihaknya mengapresiasi atas tersalurkannya bansos untuk 2.500 warga terdampak.
Lalu, K atau kampung tangguh dalam hal ini masih perlu dikuatkan. Apalagi, masyarakat tanah air dengan budaya gotong-royong menjadi satu cara dalam mengatasi persoalan pandemi di setiap wilayah. "Isoman (isolasi mandiri) sangat kesulitan tanpa bantuan tetangga. Maka kampung tangguh harus memiliki bekal ilmu dalam melaksanakan tugas di lapangan agar memperkecil untuk penularan," tandas Asmualik...