Takut Kena Covid, Warga Pelosok Pedesaan dan Perbatasan Tuban-Bojonegoro Hindari Faskes
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
A Yahya
01 - Jul - 2021, 08:56
TUBANTIMES - Penyebaran Covid-19 yang melanda penjuru negeri ini cukup membuat warga Tuban ketakutan. Karena itu, jika ada warga yang jatuh sakit, warga enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit atau puskesmas. Mereka juga takut bakal di-covid-kan atau divonis positif Covid-19.
Seperti ungkapkan Ferid (35) asal Wanglukulon Senori Tuban yang merasa takut datang ke Faskes untuk berobat atau untuk mendapat perawatan. Pasalnya, kawatir di vonis terpapar covid-19.
Baca Juga : Pungut Tarif Pengunjung Kali Pahit tanpa Dasar, Pria Ini Diseret ke Polres Bondowoso
"Banyak tetangga yang hari ini jatuh sakit meriang, enggan bertandang ke puskesmas atau RS. Wedi dicovidkan /takut dicovidkan," ujarnya, Kamis (01/07/2021)
Dia juga menceritakan dalam pekan ini tetangga maupun sejumlah tempat terjadi tren banyaknya penduduk terserang meriang bersamaan dan silih bergantian dalam satu komplek atau dusun Desa. "Ya ini lagi trend sakit meriang massal tapi kebanyakan memilih beli obat ke apotek atau ke dokter praktek," imbuhnya.
Kekhawatiran dicovidkan juga dialami warga Desa Jatisari Senori, Satun (43) memilih mengobati kaki patahnya ke praktek pengobatan alternatif daripada harus di operasi stau dibawa ke rumah sakit.
"Kalau saya mending memilih berobat ke pengobatan alternatif mas. Sebab kalau ke puskesmas atau RS takut di-covid-kan," tutur Satun (43) kepada wartawan.
Senada di alami warga Senori, di tempat berbeda ketakutan juga dialami seorang warga asal Kecamatan Singgahan, Roni yang memilih berdiam diri di rumah, sembari mengobati badanya yang capek atau lemas dengan cara membeli obat-obatan langsung ke toko apotik.
Baca Juga : Baca Selengkapnya