Lewat Ngedum Ojir, Unisma dan Ansor Bagi HP ke Yatim Piatu yang Nyaris Putus Sekolah
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Jun - 2021, 08:37
INDONESIATIMES - Program berbagi Ngedum Ojir JatimTIMES Network tak henti memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, kisah memprihatinkan sekaligus menggugah hati pada episode Ngedum Ojir datang dari Ngateni.
Diawali dengan sambutan, Direktur JatimTIMES Network Lazuardi Firdaus yang ditemani teman-teman Ansor dan Banser Kepanjen, Tim Ngedum Ojir pun menyambangi persinggahan Ngateni di Dusun Krajan, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Khitan Massal Warnai Hari Jadi yang Ke-103 Kota Madiun
Diceritakan jika Ngateni merupakan salah satu warga yang hidup dengan ekonomi sulit. Tiba di kediaman Ngateni, terlihat bangunan rumah yang kecil.
Untuk menuju ke rumah Ngateni, Tim Ngedum Ojir harus berjalan kaki dan melewati gang-gang kecil di perkampungan. Di tembok depan rumah itu terdapat tulisan "Keluarga Pra Sejahtera Penerima Bantuan Sosial".
Tiba di rumah itu, Tim Ngedum Ojir disambut Mbah Ngateni yang duduk di ruang tamu. Mbah Ngateni menceritakan jika ia hanya tinggal bersama cucunya.
Ngateni mengatakan jika sang suami sudah meninggal sejak lama. Firdaus tantas bertanya bagaimana keseharian Mbah Ngateni untuk makan.
"Disukani pemerintah niku, (Diberi pemerintah itu; red)" ujar Ngateni.
Ngateni mengatakan jika bantuan itu berupa beras. Ngateni mengatakan jika ia memiliki 7 anak. Namun, 5 anaknya sudah meninggal dunia. Ngateni pun harus tinggal bersama cucunya yang kedua orang tuanya meninggal dunia.
Saat ini, remaja bernama Roni itu duduk di bangku SMKN di Kepanjen. Menyedihkannya, Roni tidak bisa membayar uang sekolah senilai Rp 1,5 juta.
Sampai dia diberi surat oleh pihak sekolah. Ngateni lantas menceritakan jika rumah yang ditempati bocor saat hujan datang.
Firdaus lalu bertanya kepada Roni kapan orang tuanya meninggal dunia. "Kalau bapak TK, kalau ibu kelas 5 SD," ujar Roni.
Yang lebih memprihatinkan, sang nenek bahkan terpaksa meminta Roni untuk berhenti sekolah karena tidak ada uang untuk membayar. Tak lama, Firdaus meminta izin untuk melihat kondisi rumah Ngateni.
Baca Juga : Dugaan Kekerasan Seksual, Kepala dan Pembina Sekolah SPI Kota Batu Diperiksa
Tampak kondisi kamar yang sangat kotor dan berantakan. Kemudian, Firdaus melihat bagian dapur yang juga terlihat kotor dan berantakan.
Kemudian, kondisi kamar mandinya pun hanya terbuat dari batu bata dan masih beralaskan tanah...