Habib Rizieq Menangis Baca Pleidoi di Sidang hingga Klaim Diserang BuzzerRp, Intelijen Hitam dan Dukun
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
20 - May - 2021, 09:32
INDONESIATIMES - Terdapat kejadian tak terduga dalam sidang lanjutan kasus Muhammad Rizieq Shihab hari ini Kamis (20/5/2021). Bagaimana tidak, saat sidang Habib Rizieq mendadak menangis saat membaca pleidoi atau nota keberatan atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan.
Mantan Imam Besar FPI itu menangis saat ia menceritakan mendapat pencekalan dan tak bisa pulang ke Indonesia.
Baca Juga : Kala Hakim Tegur Habib Rizieq yang Kenakan Atribut Palestina di Persidangan
"Akhirnya kami paham bahwa kami sebenarnya bukan sedang dicekal, tapi hakikatnya kami sedang diasingkan agar tidak bisa pulang ke Tanah Air dan tidak bisa lagi kumpul dengan umat di Indonesia. Saya dan keluarga pun terus melakukan upaya perlawanan," ujar Rizieq dalam sidang.
Bahkan, Habib Rizieq mengklaim dirinya mendapat ancaman dari para BuzzerRp.
"Hukum terhadap pengasingan dengan dalih pencekalan tersebut, walaupun berkali-kali gagal. Para oligarki menggerakkan gerombolan piarannya dari semua kalangan untuk membuat pernyataan, baik secara eksplisit maupun implisit, untuk tebar ancaman menakut-nakuti bahwa kalau saya pulang akan ditangkap dan ditahan, dan berbagai pernyataan tersebut diviralkan oleh para BuzzeRp bayaran," tambahnya.
Kendati demikian, Rizieq mengaku tetap berusaha untuk pulang ke Tanah Air. Ia mengatakan Indonesia merupakan Tanah Airnya sehingga perlu untuk pulang dan membela agama dan bangsa apa pun risikonya.
Ia lantas terlihat menangis dan sempat berhenti berbicara untuk mengeluarkan saputangan dari kantongnya. Dia juga terlihat membuka kacamata dan mengelap matanya.
Selain BuzzerRP, Habib Rizieq juga mengaku mendapat ancaman dari intelejen hitam hingga dukun selama di Makkah.
"Tidak ketinggalan para BuzzeRp bayaran secara terus menerus menyerang siapa saja yang tidak mendukung Ahok, juga pengerahan para dukun dan paranormal untuk minta bantuan kekuatan gaib, dan pengerahan gerombolan preman untuk mengintimidasi masyarakat, belum lagi penerbitan fatwa-fatwa Sesat dan menyesatkan dari ulama gadungan yang mendukung Ahok dengan memutar-balikkan ayat dan hadis serta memanipulasi hujjah dan korupsi dalil, di samping itu juga ada siraman dana besar-besaran dari para cukong oligarki," imbuhnya...