Masih Dibuka, Donasi Masuk Tanggap Bencana Korban Gempa Malang Hampir Rp 700 Juta
Reporter
Fery Arifiansyah
Editor
Pipit Anggraeni
26 - Apr - 2021, 09:47
MALANGTIMES - Open donasi yang dibuka Pemerintah Kabupaten Malang untuk korban gempa bumi masih di buka. Dua pekan lebih pasca insiden gempa, jumlah donasi yang terkumpul pun mencapai jumlah yang fantastis, yaitu berkisar Rp 700 juta.
Open donasi sebelumnya telah dibuka Pemerintah Kabupaten-Malang Malang sejak Kamis (15/4/2021) lalu. Selama dua pekan donasi dibuka, sudah terkumpul dana sebanyak Rp. 500 juta.
Baca Juga : 53 Prajurit Dinyatakan Gugur, Mensos Risma Beri Santunan, Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Lewat Medsos
Per-hari ini tanggal 26 April 2021 pukul 14.00 WIB, sudah terkumpul dana sebesar Rp 650.582.501. Ada tambahan donasi masuk sebesar Rp 2.812.500 sejak update donasi terakhir.
Dana yang terkumpul tersebut berasal dari berbagai kalangan donatur mulai dari masyarakat, instansi pemerintahan, dan juga pihak swasta. Dari data yang sudah dikumpulkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, ada beberapa donatur yang menyumbang dengan jumlah terbanyak.
Donatur tersebut atas nama instansi IJK Peduli Bencana, dengan nominal donasi masuk sebesar Rp 250.000.000,-.
Pemkab Malang melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya membuka rekening di Bank Jatim atas nama Tanggap Bencana Kabupaten Malang agar dapat digunakan sebagai fasilitas penghubung antara donatur untuk masyarakat terdampak gempa bumi.
“Kami berharap bantuan dari donatur untuk warga masyarakat Kabupaten Malang maupun Indonesia bisa menyumbangkan, jadi tidak perlu datang ke Malang nantinya, dana ini akan kami pertanggungjawabkan di media juga, salah satunya melalui MalangTIMES,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Malang H.M. Sanusi juga menegaskan jika Pemkab Malang serius dalam mengawal pengelolaan dana bantuan terhadap korban bencana agar tidak ada unsur penyelewengan.
“Itu kan selalu ada laporannya, berapa yang masuk, disalurkannya kemana saja. Itu semua harus jelas, tidak boleh sampai ada yang bodong,” ungkap Sanusi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya