Bikin Ngiler, Peserta Kompetisi TikTok Piala Wali Kota Malang ini Kenalkan Jajanan Legendaris Kota Malang Sejak 1935
Reporter
Fery Arifiansyah
Editor
Pipit Anggraeni
20 - Apr - 2021, 05:15
MALANGTIMES - Antusias peserta Kompetisi TikTok Piala Wali Kota Malang tetap tinggi walaupun kompetisi akan berakhir hanya dalam hitungan hari saja. Hal tersebut terlihat dari salah satu akun TikTok yang memperkenalkan salah satu jajanan legendaris Kota Malang.
Akun dengan nama @rezyud4 ini mengajak netizen mencicipi kuliner legendaris Puthu Lanang yang berlokasi di salah satu gang Jalan Jaksa Agung Suprapto. Seperti yang diketahui, Puthu Lanang ini memang didapuk jadi kuliner tertua di Kota Malang, karena sudah ada sejak tahun 1935 hingga sekarang.
Baca Juga : Gelar Perkara Tuntas, Kuasa Hukum Minta Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo jadi Tersangka
"Enak sekali disantap waktu masih anget-anget, apalagi isian gula merah dan parutan kelapanya legit sekali," ucap peserta tersebut dalam TikToknya.
Peserta tersebut juga menjelaskan jika harga untuk mencicipi jajanan legendaris ini hanya cukup dengan Rp. 10.000 saja per-porsinya.
Nah, bagi kalian yang ingin ikut berpartisipasi dalam HUT ke-107 Kota Malang akan mendapat kesempatan untuk dapat hadiah menarik dari wali kota loh. Tak main-main, pemenang dari gelaran ini bakal mendapatkan penghargaan berupa Piala Wali Kota Malang dan juga hadiah lainnya yang totalnya mencapai puluhan juta rupiah.
Diketahui, Pemerintahan Kota Malang bekerja sama dengan JatimTIMES.com, media online berjejaring pilihan terbaik ini memeriahkan HUT Ke-107 Kota Malang dengan mengadakan kompetisi TikTok bertajuk “Ngalam City Story”.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, platform media sosial ini dipilih sebagai salah satu bentuk mewadahi kreativitas masyarakat Kota Malang untuk membuat karya-karya yang menarik. Tentunya, berkonsep hal-hal yang positif.
"Kita jangan pernah negatif thinking dengan adanya platform ini. Ternyata TikTok pun kan positifnya juga banyak," katanya.
Ia berpesan untuk para peserta kompetisi TikTok agar tetap mematuhi nilai-nilai moral. Seperti, mengedepankan etika, dan berpakaian yang baik. "Tentu, kita tetap harus menguatkan moral. TikTok ya pakaiannya pakaian yang sopan, jangan menggelitik ke arah yang sensasional," paparnya...