Setelah Mahasiswa, Kini Giliran Kiai di Sumenep Tolak Keras Pembangunan Tambang Fosfat
Reporter
Syaiful Ramadhani
Editor
Pipit Anggraeni
11 - Mar - 2021, 01:12
SUMENEPTIMES - Pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Sumenep mendatangi kantor DPRD setempat. Kedatangan para kiai ini untuk gelar rapat dengar pendapat perihal rencana penambangan fosfat.
Dihadapan wakil rakyat dan instansi terkait, para kiai yang tergabung dalam Forum Sumenep Hijau ini dengan tegas menyatakan menolak rencana penambangan fosfat di Kota Keris.
Baca Juga : Gunakan Pistol Mainan untuk Takuti Mangsa, Polisi Gadungan ini Ditangkap Pasca Pura-Pura Operasi Yustisi
"Apapun alasannya, dan seperti apa bentuk prosesnya yang mengarah pada rencana penambangan fosfat kami tolak," ucap juru bicara Forum Sumenep Hijau, KH. Moh. Naqib Hasan, Rabu (10/3/2021).
Kiai Naqib menandaskan, dampak penambangan fosfat jika dibiarkan akan berakibat sangat fatal. Baik terhadap keseimbangan lingkungan, sosial, maupun sektor lainnya.
"Contoh konkritnya seperti kekeringan akibat tidak adanya sumber air, bencana alam hingga yang lebih parah akan berdampak terhadap konflik di masyarakat," jelasnya.
Selain itu, kiai kharismatik itu juga meyakini bahwa ada di beberapa lokasi titik rencana penambangan fosfat dipercayai masyarakat sebagai tempat sakral atau keramat.
"Nah, hal ini lagi, diakui atau tidak pasti akan berdampak ketidak nyamanan. Sebab, masyarakat Sumenep masih kental dengan budaya lelulur," tegasnya.
Baca Juga : Destinasi Wisata Akan Dibuka Bila Kota Keris Kembali ke Zona Hijau
Turut hadir dalam rapat dengar pendapat itu, perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Satpol PP Sumenep.
Selain itu, juga hadir sejumlah aktivis perwakilan dari organisasi kemahasiswaan. Diantaranya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep...