Otomatis Kaya, Inilah Penemu Harta Karun Mafia Pablo Escobar, Pendiri Kartel Narkoba Terbesar Dunia
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
04 - Mar - 2021, 03:30
INDONESIATIMES- Harta karun peninggalan Pablo Escobar kembali ditemukan. Diketahui, Pablo Escobar dikenal sebagai salah satu orang yang kekayaan yang luar biasa.
Usai dirinya meninggal dunia, dilaporkan jika masih ada harta kekayaan yang disimpan olehnya dan belum ditemukan hingga sekarang. Melansir melalui tayangan YouTube Daftar 5, diduga harta karun milik Pablo Escobar ditemukan. Harta karun tersebut berupa uang tunai yang tersimpan di sebuah kantong plastik senilai USD 18 juta (Rp 266,4 miliar).
Baca Juga : Wow, Hotel Luar Angkasa Pertama di Dunia akan Dibangun 2025, Begini Penampakannya!
Harta karun itu ditemukan tersebunyi di salah satu dinding rumah milik Pablo. Harta tersebut, ditemukan oleh keponakannya sendiri yakni Nicolas Escobar.
Selain uang tunai, Nicolas juga menemukan beberapa benda lain seperti alat ketik, telepon satelit, pulpen emas, sebuah kamera dan rol film.
"Setiap kali saya duduk di ruang makan dan melihat ke arah parkiran mobil, saya melihat seorang pria memasuki tempat itu (dinding) dan menghilang," jelas dia.
"Baunya di dalam sangat mencengangkan, bau yang 100 kali lebih buruk dari sesuatu yang membusuk karena mati. Beberapa dari uang kertas yang ditemukan sudah membusuk dan tidak berlaku,” ujar keponakan kartel narkoba itu.
Dalam wawancaranya, Nicolás mengaku pernah menemani pamannya dalam berbagai peristiwa. Hingga suatu ketika dia diculik oleh seseorang yang mencari Pablo Escobar. "Saya pernah disiksa selama 7 jam. 2 pegawai saya diserang dengan gergaji mesin,” kata dia.
Escobar lahir di Rionegro, Kolombia, pada 1949. Dia mendirikan kartel narkoba di Medellín pada tahun 1970-an.
Baca Juga : Tingkatkan Kemampuan Operator Sedot Tinja, DPUPRPKP Kota Malang Gandeng USAID
Kartel narkoba itu paling aktif memasok sekitar 80 persen kokain yang diselundupkan ke Amerika Serikat (AS). Kekayaannya melambungkannya ke dalam daftar miliarder global Forbes selama tujuh tahun...