Keluh Kesah Pengungsi Banjir Jombang, Susah Saat Harus Buang Hajat Hingga Kekurangan Obat-Obatan
Reporter
Adi Rosul
Editor
Pipit Anggraeni
09 - Feb - 2021, 04:08
JOMBANGTIMES - Ratusan warga masih bertahan di pengungsian tanggul Sungai Brantas Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang sejak 4 hari terakhir. Selama di pengungsian, warga mengeluhkan ketersediaan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan obat-obatan.
Salah seorang pengungsi Widi Nugroho (40) mengatakan, dirinya sudah 4 hari ini mengungsi di tanggul Sungai Brantas bersama istri dan anaknya. Selama itu, kebutuhan makan dan minum disuplai dari relawan di posko bencana desa setempat.
Baca Juga : Dibeberkan Polisi, ini Hasil Tes DNA Bayi yang Diduga Tertukar di RSUD Moh. Anwar Sumenep
Namun, kebutuhan seperti obat-obatan masih dikeluhkan oleh Widi dan sejumlah pengungsi lainnya. "Yang paling dibutuhkan saat ini obat-obatan. Seperti minyak kayu putih untuk masuk angin," ujarnya saat diwawancarai di tenda pengungsiannya, Selasa (09/02).
Selain obat-obatan, para pengungsi juga mengeluh kesulitan kebutuhan MCK selama di pengungsian. Para pengungsi membuat kamar mandi darurat di pinggir tanggul dengan terpal yang dibentuk memutar.
Hanya saja, kamar mandi darurat itu hanya bisa dipakai untuk buang air kecil dan mandi saja. "Kalau buat air besar harus, yang laki-laki bisa di sungai sini. Kalau yang perempuan ya lari keluar ke jalan raya," tandasnya.
Hal senada juga dikatakan pengungsi lainnya, Ali (60). Warga RT 01 RW 02 Desa Bandar Kedungmulyo itu mengaku memerlukan banyak air bersih selama di pengungsian. Air bersih yang disuplai selama ini belum bisa mencukupi kebutuhan warga selama di pengungsian. Kiriman air bersih hanya datang sekali dalam sehari.
"Kalau cuci pakaian ini repot. Kalau buat mandi ya kurang ini, karena air bersih hanya satu kali dalam sehari. Bisanya hanya untuk cuci muka saja, kalau mandi tidak cukup," bebernya.
Dikatakan Ali, kebutuhan makan dan minum sudah tercukupi sejak awal ia mengungsi. Kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah obat-obatan dan terpal untuk tenda, serta selimut.
"Saat ini butuh tenda, selimut dan obat-obatan. Kalau makan dan minum sudah tercukupi," kata Ali.
Berdasarkan data yabg dirilis BPBD Jombang, sekiranya ada 598 jiwa yang memilih mengungsi di sepanjang tanggul Sungai Brantas. Mereka terdiri dari warga Dusun Kedunggabus dan Dusun Kedungasem, Desa Bandar Kedungmulyo. Ratusan warga mengungsi sejak rumahnya terendam banjir pada Jumat (05/02)...