Makin Milenial, Wali Kota Malang Jawab Keraguan Warga Lewat Youtube
Reporter
Pipit Anggraeni
Editor
Dede Nana
14 - Nov - 2020, 08:42
Semakin milenial dan kekinian, Wali Kota Malang Sutiaji kini banyak menyampaikan kabar terkini mengenai pembangunan Kota Pendidikan ini melalui channel YouTube pribadinya, Sam Sutiaji. Beberapa progres pembangunan yang direncanakan bersama jajaran Pemerintah Kota Malang pun ia sampaikan dalam berbagai episode.
Salah satunya bertajuk Kabar Kipa Teko Ngalam. Dalam unggahan terbarunya, pria berkacamata tersebut membicarakan mengenai beberapa hal berkaitan dengan kondisi sekaligus perencanaan pembangunan Kayutangan Heritage yang kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Baca Juga : Pembangunan Kayutangan Heritage Dikeluhkan Pedagang, Ini Kata DPRD Kota Malang
Memulai video, Sutiaji menjelaskan, jika proyek Kayutangan Heritage merupakan bentuk komitmen Pemkot Malang untuk menjaga kawasan heritage. Dia menjelaskan, jika rencana pembangunan telah dilakukan jauh-jauh hari dan pembangunan yang kini tengah berjalan di koridor satu dan dua telah menggunakan anggara dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Kami berhasil yakinkan pusat untuk danai. Koridor nggak hanya di luar saja, tapi sampai perkampungan di dalam dan area pasar yang melegenda di kawasan tersebut," katanya.
Lebih jauh, politisi Demokrat itu menjelaskan, koridor 1 dan 2 menggunakan anggaran penuh dari pemerintah pusat. Sementara untuk koridor 3 akan memanfaatkan anggaran dari Pemerintah Kota Malang, dan disiapkan untuk APBD di 2021.
Sebelumnya penganggaran Kayutangan Heritage tersebut telah dilakukan pada tahun ini. Melainkan memang dilakukan recofusing untuk penanganan Covid-19. Sehingga penganggaran kembali dilakukan di tahun depan.
"Saat ini sepenuhnya otoritas ada di pemerintah pusat. Kami mencocokkan jangan sampai ada yang nggak sesuai dengan rencana kami," jelasnya.
Sementara berkaitan dengan adanya keinginan kompensasi bagi warga terdampak, Sutiaji menegaskan, jika yang terdampak atas pembangunan tersebut adalah semua pengguna jalan. Sehingga tidak ada kompensasi khusus berkaitan dengan warga yang terdampak tersebut.
"Karena itu untuk kepentingan bersama," katanya.
Lebih jauh dia menerangkan, jika di tengah pembenahan Kayutangan Heritage, telah ditemukan rel trem mulai dari depan PLN sampai di Perempatan Rajabali. Paska penemuan itu, maka tim cagar budaya Kota Malang bertemu PT KAI untuk membicarakan kelanjutan pembangunan.
"Dari PT KAI itu adalah aset dan kedua heritage dan dibangun tahun 1904 dan tidak dioperasionalkan sekitar tahun 1950-an," terangnya...