Dikeluhkan Macet, Wali Kota Malang Sutiaji Tinjau Proyek Kayutangan Heritage
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Nurlayla Ratri
10 - Nov - 2020, 05:17
Proyek pembangunan Kayutangan Heritage yang mulai dijalankan berimbas pada penutupan area jalan. Kawasan Jalan Basuki Rahmat, mulai dari perempatan Rajabally hingga PLN ditutup guna kelancaran pembangunan koridor, sejak kemarin (Senin, 9/11/2020).
Sejak ditutupnya kawasan tersebut masyarakat Kota Malang banyak yang mengeluhkan kemacetan. Tak ayal, hingga muncul hastag #malangmacet di lini masa twitter.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Terus Berupaya Mengubah Mindset Warga Desaku Menanti
Karena hal inilah, Wali Kota Malang Sutiaji melakukan peninjauan pembangunan koridor Kayu Tangan Heritage, pagi ini (Selasa, 10/11/2020). Ia mengaku juga menjadi salah satu dari yang terjebak macet karena adanya penutupan jalan di kawasan tersebut.
"Saya kira wajar ketika masyarakat mengeluh, karena tidak diinformasikan dulu titik mana saja yang bergeser. Saya sendiri juga kemarin mengeluh, karena tidak tahu informasi tiba-tiba ditutup. Saya ada kegiatan di Hamid Rusdi yang mestinya bisa lewat sini. Akhirnya harus memutar," jelasnya.
Meski begitu, ia menjelaskan sejatinya proses sosialisasi penutupan area kawasan jalan karena pembangunan koridor Kayutangan Heritage sudah dilakukan sejak pekan lalu. Hanya saja, karena ada satu dan lain hal yang semula penutupan direncanakan tanggal 2 November 2020 harus diundur.
"Meskipun sebetulnya, seminggu yang lalu ada sosialisasi yang rencananya jalan mulai ditutup pada tanggal 2 November. Kenapa kemarin ditunda, masih ada hal-hal yang perlu dirundingkan dengan pelaku usaha," imbuhnya.
Sebelumnya, Sutiaji mengatakan terkait area penutupan jalan ini masih belum ada gambaran yang pasti. Ia bahkan sempat mengusulkan penutupan dilakukan bertahap.
Hanya saja, hal itu tidak bisa diberlakukan mengingat proses pembangunan harus dijalankan dengan maksimal untuk menghindari adanya keretakan.
"Waktu itu kan saya belum dapat gambaran secara utuh, apa ndak bisa ini dilakukan hanya di utara dulu sementara selatan menyusul. Tapi belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, ini kan harus ada dasaran (lapisan paling bawah bangunan)," jelasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya