Kampanye Protokol Kesehatan, Mahfud MD: Masih Ada 17 Persen Masyarakat Tidak Percaya Covid-19
Reporter
Bilhaq Nazal
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - Oct - 2020, 11:23
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melangsungkan kunjungan kerja ke Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu (3/10/2020).
Dalam kunjungan tersebut, dia menyempatkan berdialog dengan Bupati Probolinggo Tantri, Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Darda, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin.
Baca Juga : Ekonomi Melemah, Covid-19 Picu Kenaikan Perceraian di Bondowoso
Acara yang diselenggarakan di Pendopo Prasaja Ngeti Wibawa tersebut dihadiri oleh, Ketua MUI Kota Probolinggo, Satgas Covid-19 Probolinggo serta TNI Polri serta tokoh Agama dan Pengasuh Pondok Pesantren Kabupaten dan Kota Probolinggo, Banyuangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Pasuruan, Ketua Forum Koordinasi dihadiri juga oleh Pimpinan Daerah (Forkopimda) Probolinggo Raya.
Mahfud mengapresiasi penindakan kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo yang dengan sungguh-sungguh telah menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Mahfud mengimbau kepada Pemkab Probolinggo untuk lebih lagi mengedepankan penanganan covid-19 dengan semaksimal mungkin.
Menurut Mahfud kampanye penerapan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting. Pasalnya, selain angka kasus covid-19 yang terus meningkat, dia menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum percaya akan adanya pandemi yang melanda dunia ini.
“Kamapanye ini menjadi sangat penting, pasalnya banyak masyarakat yang tidak percaya. Di Jakarta saja yang notabennya adalah kota besar, itu saja masih ada sekitar 30 persen masyarakat yang tidak percaya bahwa covid-19 itu ada,” ujarnya.
Mahfud menambahkan, masih ada sekitar 17 persen masyarakat di seluruh tanah air yang belum percaya adanya covid-19. Hal tersebut manjadi sangat berbahaya, hal tersebut akan berpotensi pada peningkatan jumlah kasus terpapar covid-19. “Sementara korbannya sudah berjuta-juta,” imbuhnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya