Guru Cumbui Istri TKI Taiwan di Kelas, Kasek dan Pengawas Dipanggil Disdikpora Tulungagung
Reporter
Anang Basso
Editor
Dede Nana
30 - Sep - 2020, 03:04
Kasus dugaan oknum guru sekolah dasar (SD) berstatus PNS di Tulungagung yang diadukan mesum bareng istri TKI Taiwan memasuki babak baru. Hal ini setelah tahapan pemeriksaan dua kepala sekolah (Kasek) di SDN Majan Kedungwaru dan SDN Bungur Kecamatan Karangrejo dilakukan pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung.
Pelaksana Kepala Disdikpora Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto, saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah memeriksa kepala sekolah dan pengawas, Selasa (29/09/2020).
Baca Juga : Dapur Yayasan Nurul Azhar Kendal Ludes Terbakar
Sementara itu, pendamping pihak pengadu yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bintara mewanti-wanti agar kepala sekolah mengubah pola pikir, supaya permasalahan tindakan dugaan asusila guru atau pihak lainnya dapat dikendalikan.
"Kepala sekolah bertanggungjawab atas perilaku anak buahnya yang terbukti melanggar. Kepala sekolah perlu membuat alur kerja yang jelas untuk guru melaksanakan tugasnya dan termasuk pengawasannya," kata Raden Ali saat dihubungi.
Kabar dua kepala sekolah dipanggil telah diketahui oleh Bintara, dan kini pihaknya akan menunggu hasil dari keputusan Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Disdikpora.
"Bilamana hal ini selesai maka kami tangguhkan atas permintaan pengadu untuk ke ranah pidananya," ujarnya.
Namun, jika peran kepala sekolah tetap melakukan pembiaran, maka Bintara sangat menyayangkannya. "Bagaimana tidak, kelas untuk belajar dijadikan tempat asusila ini berarti sekolah tersebut sangat lemah pengawasannya," paparnya.
Hal itu bisa dilakukan dengan komitmen kepala sekolah untuk menjadi teladan bagi guru dan siswa. Supervisi dalam bentuk pengawasan dan pemantauan melekat untuk kondisi saat ini perlu dirancang dengan kreatif untuk mengukur kinerja guru.
"Ada hal yang membahayakan bagi masyarakat tentang masalah ini," tegasnya.
Hal yang di sorot Bintara antara lain, pengakuan YS waktu telat datang bulan dengan alat tes, di mana dirinya dipaksa untuk minum obat yang diduga sebagai penggugur janin.
Baca Juga : Baca Selengkapnya