Polemik Pelajaran Sejarah Tidak Wajib Bagi Siswa, Ini Jawaban Kemendikbud RI
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
19 - Sep - 2020, 05:07
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui program penyederhanaan kurikulum mewacanakan pelajaran sejarah tidak diwajibkan bagi siswa SMA (Sekolah Menengah Atas).
Dalam sosialisasi Kemendikbud RI tentang penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional, mata pelajaran sejarah untuk kelas 10 SMA bakal digabungkan dengan mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Baca Juga : Puluhan Ribu Pelajar SD-SMP di Blitar Diusulkan Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis
Serta untuk siswa SMA kelas 11 dan 12, mata pelajaran sejarah hanya ditempatkan sebagai mata pelajaran peminatan yang dapat dipilih ataupun tidak. Rencananya, wacana ini bakal diterapkan pada Maret 2021.
Hal ini lantas memunculkan polemik di tengah masyarakat. Baik di kalangan tenaga pengajar, murid serta orang tua. Pasalnya hingga kurikulum 2013, sejarah merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari dan terpisahkan dari mata pelajaran lainnya.
Menanggapi hal ini, Kemendikbud RI akhirnya mengklarifikasi polemik terkait penyederhanaan kurikulum yang akan tidak mewajibkan mata pelajaran sejarah.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud RI, Totok Suprayitno mengatakan bahwa penyederhanaan kurikulum masih dalam tahap awal.
"Karena membutuhkan proses dan pembahasan yang panjang, rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademi," katanya dalam siaran pers yang diterima media online ini, Sabtu (19/9/2020).
Secara tegas l, Totok juga mengungkapkan bahwa terkait polemik penyederhanaan kurikulum dan mengeluarkan pelajaran sejarah dari mata pelajaran wajib itu tidak benar.
Malahan, menurut ia pelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dan harus diajarkan dan diterapkan kepada setiap generasi bangsa.
"Kemendikbud mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup Bangsa Indonesia, pada saat ini dan yang akan datang," ungkapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya