Harga Cabai Anjlok, DPRD Sumenep Desak Pemkab Ambil Sikap

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep mendesak pemerintah kabupaten (pemkab) untuk mengatasi merosotnya harga cabai di pasaran. Sebab, penurunan harganya sangat signifikan.

Saat ini harga cabai rawit di tingkat petani berkisar Rp 2.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp 8.000 per kilogram. Padahal, jika dibandingkan musim panen sebelumnya, harga cabai mampu mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Juga : Dimutasi, Warga: Kami Minta Bupati Kembalikan Lurah Mlajah!

"Yang hari ini petani lakukan ya, memang pemerintah harus bantu. Artinya membantu dalam artian minimal harga di pasaran itu sesuai dengan harapan petani cabai," ungkap anggota Komisi II DPRD Sumenep Akis Jasuli, Minggu (6/9/2020).

Ia mengaku, jika kondisi merosotnya harga cabai tersebut tetap dibiarkan oleh pemerintah, bisa-bisa mengakibatkan kerugian cukup besar bagi kalangan petani. "Hasil penjualan panennya tidak bisa menutup biaya produksi. Bayar tenaga juga dari mulai penanaman sampai panen. Bisa dibilang sangat merugi. Kan kasihan," ucap politisi muda Partai Nasdem ini.

Lebih lanjut, kata Akis, selama ini dirinya telah mendapatkan keluhan semacam itu secara langsung dari para petani. Menurut dia, kondisi tersebut harus mendapatkan perhatian agar harga cabai itu kembali stabil dan serapannya tinggi.

"Maka, jika harapan itu terealisasi, keberadaan kita (legislatif dan eksekutif) betul-betul dirasa bermanfaat. Dan itu memang harapannya para petani," imbuhnya.

Baca Juga : Pria yang Ditemukan Tewas di Dekat Tambak Udang, Ternyata...

Untuk itu, legislatif sendiri nantinya akan melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk hearing pendapat untuk mengatasi kondisi merosotnya harga cabai tersebut. "Kalau perlu,  kami juga akan datangkan petani sebagai perwakilan masyarakat  agar betul-betul secara realita itu diketahui bersama," pungkasnya...

Baca Selengkapnya