Pandemi Covid-19, Bagaimana Nasib Penderita HIV di Kota Malang?
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Aug - 2020, 06:32
Permasalahan penyakit HIV/AIDS masih menjadi momok yang patut untuk diperhatikan. Apalagi, penderita ODHA (orang dengan HIV/AIDS) ini tergolong sebagai yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Sebab, kasus HIV/AIDS ini merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Yang apabila tak dijaga, akan sangat mudah tertular penyakit lainnya.
Baca Juga : Angka Covid-19 di Kota Malang Tembus 1.017 Kasus, Ternyata Sudah Terprediksi
Lantas, seperti apa langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dalam memberikan layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS saat ini?
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menyatakan meski di masa pandemi Covid-19 pelayanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS tetap berjalan.
"Sama saja tidak ada pengurangan (terkait pelayanan kesehatan), Covid-19 pandemi tapi program lain tetap jalan termasuk layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS," ujarnya.
Fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani khusus penderita HIV/AIDS itu bahkan tak hanya untuk pasien Kota Malang saja. Melainkan, kata Husnul bisa diakses oleh warga dari kabupaten atau kota manapun.
Di antara layanan kesehatan yang melayani penderita HIV/AIDS itu, yakni Puskesmas Dinoyo, Puskesmas Kendalsari, RS Saiful Anwar, RSI Unisma, dan RST Soepraoen.
Di samping juga Dinkes Kota Malang menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk pendampingan pengobatan bagi penderita penyakit ini.
"HIV kan tidak separah tahun kemarin, tapi kalau dari pantauan kita itu 30 persennya masih warga Kota Malang. Selainnya itu di luar kota Malang yang bisa mengakses layanannya di sini," imbuhnya.
Lebih lanjut, upaya menekan angka kasus HIV/AIDS di Kota Malang masih terus digencarkan. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang sangat rentan bagi penderita penyakit ini.
Baca Juga : Baca Selengkapnya