UIN Malang Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi, Sampaikan Pemikiran Reorientasi Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
20 - Aug - 2020, 01:20
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) Prof Dr Abdul Haris MAg kembali kukuhkan guru besar. Sama seperti minggu lalu, Rabu (19/8/2020) ini UIN Malang juga mengukuhkan dua guru besar sekaligus.
Salah satunya yakni Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi, Prof Dr H Wahidmurni MPd.
Bertempat di Gedung Rektorat lantai 5, Profesor dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini memaparkan orasinya yang berjudul "Reorientasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan pada PTKI (Sebagai Upaya Menumbuhkan Intensi Wirausaha Mahasiswa)."
Baca Juga : Menengok Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 2 Malang
Untuk diketahui, Presiden telah menginstruksikan kepada 17 kementerian dan Gubernur Bank Indonesia serta Gubernur Kepala Daerah Tingkat Satu di Indonesia untuk melaksanakan gerakan memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan di sektor masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan, dan tanggung jawabnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia mengirimkan surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama untuk mempertimbangkan dan menetapkan mata pelajaran/mata kuliah Kewirausahaan sebagai mata pelajaran/mata kuliah pada jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi (Menko Bidang Perekonomian RI, 2014).
Namun nyatanya, pendidikan kewirausahaan di Indonesia belum membentuk niat kewirausahaan. Hal ini dapat terjadi karena kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi belum relevan dengan kebutuhan.
Tidak terdapat kesamaan materi pembelajaran antar perguruan tinggi, bahkan antar program studi dalam satu perguruan tinggi. Bahkan model-model pembelajaran yang diterapkan masih kurang relevan untuk menjadikan mahasiswa lebih kreatif, inovatif, proaktif, dan mengambil risiko.
"Hal yang sama juga terjadi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, bahwa rumusan capaian pembelajaran dan isi silabus mata kuliah kewirausahaan sangat beragam antar perguruan tinggi, bahkan antar program studi dalam fakultas, metode dan evaluasi pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik mata kuliah kewirausahaan," beber Wahidmurni.