Jokowi Bersama Fadli Zon-Fahri Hamzah Beri Keterangan soal Pemberian Tanda Penghormatan
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
13 - Aug - 2020, 07:50
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan tanda jasa terhadap 55 tokoh yang dianggap layak, Kamis (13/8/2020). Dua di antaranya dua politikus yang sering melontarkan kritik terhadap pemerintahan Jokowi, yakni Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Pemberian pengharagaan ini digelar di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB. Diketahui, Fadli Zon dan Fahri Hamzah telah menerima Bintang Mahaputra Nararya.
Baca Juga : Ditemukan Mayat tanpa Identitas di Semak-semak Pinggir Jalan Bangkalan
Namun, penghargaan yang diberikan kepada Fadli dan Fahri ini sempat menulai pro kontra. Terkait hal itu, Presiden Jokowi bersama Fadli dan Fahri memberikan tanggapan seusai pemberian tanda penghormatam.
Tanggapan tersebut disampaikan mereka melalui video yang ditayangkan di channel YouTube Sekretariat Presiden. Dalam keterangan persnya, Jokowi menyampaikan bahwa pemilihan penerima tanda penghormatan itu tak sembarangan, termasuk kepada Fadli dan Fahri.
"Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara. Dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang, oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jadi, pertimbangannya sudah matang," ujar Jokowi.
Diketahui memang Fadli dan Fahri kerap mengkritisi pemerintahan Jokowi. Namun, hal itu bukan berarti Jokowi dan keduanya bermusuhan meski berbeda dalam hal politik.
“Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon. Berlawanan dalam politik, kemudian berbeda dalam politik, bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Inilah yang namanya negara demokrasi," kata Jokowi.
Bahkan, Jokowi mengakui dirinya berkawan baik dengan Fadli maupun Fahri. “Saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon. Jadi, inilah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke Pak Fahri dan Pak Fadli, silakan,” ucap Jokowi.
Terkait tanda penghormatan yang ia terima, Fahri mengatakan ini merupakan momen sebagai negara demokrasi untuk menjaga kesatuan. "Sebagai negara demokrasi, kita harus bisa memelihara kesatuan dan kebersamaan. Apalagi situasi sekrang lagi covid-19 dan sebagainya. Jadi, saya kira itulah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita," ujar Fahri.
Baca Juga : Baca Selengkapnya