Dewan Peringatkan Dinkes Jombang Transparan Soal Kasus Bayi Meninggal Tanpa Perawatan
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Aug - 2020, 01:04
Ibu di Jombang melahirkan sendiri tanpa bantuan tenaga medis rumah sakit, hingga mengakibatkan bayinya meninggal. Kasus ini terus menyedot perhatian. Besok, Kamis (14/8), DPRD Jombang mengagendakan hearing dengan para pihak.
Baca Juga : Simpan Sabu, Tukang Tambal Ban Ditangkap Polisi
Anggota Komisi D DPRD Jombang, Mustofa membenarkan bahwa besok akan digelar hearing terkait kasus yang dialami oleh DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Hearing ini akan mengulas kasus DR yang melahirkan sendiri anaknya tanpa bantuan tenaga medis saat dirawat di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC), Selasa (4/8) lalu.
Para wakil rakyat itu akan mengundang pihak keluarga pasien, pihak RS PMC, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dan organisasi profesi. Para pihak akan diminta keterangan atas kasus tersebut. "Iya (besok hearing, red), antara keluarga dengan Dinkes dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (13/8).
Mustofa menilai, ada penelantaran di kasus DR yang melahirkan sendiri anaknya tanpa bantuan tenaga medis, hingga menyebabkan bayinya meninggal dunia. Untuk itu, ia akan meminta Dinkes Jombang agar transparan saat melakukan proses audit maternal perinatal (AMP).
"Dinkes harus Transparan dan Adil dalam melakukan audit tentang dugaan penelantaran yang menyebabkan kematian bayi," tandasnya.
Mustofa juga menyebut, pelanggaran sudah beberapa kali dilakukan oleh pihak RS PMC. Yakni, kasus dokter gadungan, malapraktik, dan kasus yang menimpa DR ini. "Poinnya sering terjadinya pelanggaran yang dilakukan RS Pelengkap. Jadi harus dihentikan operasionalnya," tegas Mustofa.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jombang dr M Vidya Buana mengatakan, AMP belum bisa digelar hingga hari ini. Proses yang baru dilalui hanya klarifikasi ke pihak RS PMC yang ia lakukan bersama Dinkes Provinsi Jatim pada Senin (10/8) kemarin.
Klarifikasi yang baru didapat sebatas kronologi dan penyebab pasien melahirkan bayinya. Menurut keterangan dokter spesialis obgyn, kata Vidya, pasien mengalami partus presipitatus atau kehamilan cepat.
"Intinya itu tadi terjadi kehamilan cepat, diagnosa sementara itu. Kemarin menggali sampai di situ. Kita juga tunggu rekomendasi dari Dinkes Provinsi," ucapnya saat ditemui di kantor Dinkes Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang...