Tetap Ajukan Siadi, Golkar "Ngalah" Tawarkan Posisi N-2 pada PKB di Pilbup Malang 2020
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
18 - Jul - 2020, 03:29
Konstelasi politik menjelang dibukanya pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 terus memanas.
Jajaran partai politik (parpol) yang masih belum mengeluarkan nama rekomendasi bakal paslon untuk melenggang di Pilkada Kabupaten Malang 2020 tampaknya mulai lempar dadu.
Baca Juga : Dapat Tiket dari PDI-P, Arifin - Syah Resmi Menuju Pilkada Trenggalek
Partai-partai yang masih galau di antaranya PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dengan perolehan 12 kursi, Partai Golkar 8 kursi, Partai Hanura 1 kursi dan Partai Gerindra 7 kursi di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang.
Hingga saat ini, keempat partai tersebut belum jelas juntrungannya apakah akan berkoalisi atau tetap kukuh mengajukan calon bupatinya masing-masing.
Seperti diketahui, nama-nama yang telah mencuat di permukaan seperti Umar Usman yang rencananya akan diusung oleh PKB dan terdapat nama Siadi yang di sodorkan dari Partai Golkar.
Kedua partai sejak awal menargetkan kursi N-1 atau Bupati Malang, meski demikian ada sinyal bahwa Partai Golkar “mengalah” dengan menawarkan calonnya untuk berada di kursi N-2 bagi PKB.
Dengan kursi yang dimiliki, Partai Golkar harus berkoalisi jika memang ingin turut serta dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020 serta juga sebagai syarat untuk turut serta dalam kontestasi di Pemilu 2024.
Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPD (Dewan Pimpinan Daerah) II Partai Golkar Kabupaten Malang, Kusmantoro Widodo mengungkapkan bahwa di jajaran internal Partai Golkar masih akan mengusung nama Siadi di Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Kemungkinan saat ini bisa menjadi N-1 atau N-2, ini dalam pembahasan. Bisa jadi dr. Umar (Cabup) - Siadi (Cawabup) atau sebaliknya. Masih pembahasan antara PKB dan Golkar," ungkapnya ketika dikonfirmasi oleh awak media, Jumat (17/7/2020).
Kusmantoro menuturkan bahwa tahapan untuk saat ini masih dalam menilai terkait elektabilitas kedua nama yang masing-masing mempunyai segmen pendukung di beberapa elemen masyarakat.
Seperti Umar Usman yang berprofesi sebagai dokter ASN (Aparatur Sipil Negara) sekaligus menjabat sebagai Direktur RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Malang serta menduduki jabatan Katua Tanfidziyah PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Malang...