Pakar UB Prediksi Pilkada Kabupaten Malang Bakal Jadi Ajang Pertarungan Tiga Paslon
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Jun - 2020, 06:31
Tak terdapat perubahan drastis jika kita berbicara terkait Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 dengan Pilkada sebelumnya.
Hanya saja perbedaannya sekarang terletak pada kondisi masyarakat yang saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga : Pakar Politik UB Malang: Kunci Pilkada Kabupaten Malang Ada di NU
Pakar Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari menuturkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan.
Karena jika memang Umar Usman diberikan rekom oleh DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) nantinya akan mengulang pada tahun 2015 yang mempertemukan antara dua pasangan calon (paslon) dari kalangan abangan dan kalangan religius.
Serta jika paslon independen lolos verifikasi faktual, dapat dipastikan tidak ada banyak yang berubah terkait kondisi peta politik di Kabupaten Malang.
"Kalau saya sendiri melihatnya nggak akan jauh beda dengan tahun 2015. Bedanya kalau dulu itu incumbent maju lewat PKB, kalau sekarang kan incumbent maju lewat PDIP, tetapi tetap yang dihadapi PKB. Menurut saya hanya bedanya pada situasinya sekarang ada pandemi," jelasnya ketika dikonfirmasi, Kamis (25/6/2020) malam.
Melihat pola komunikasi politik dan peluang-peluang terkait kepemilikan kursi di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang, Wawan juga mengatakan bahwa perhelatan Pilkada Kabupaten Malang 2020 diperkirakan akan diikuti oleh tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati dari kalangan partai maupun independen.
"Kalau saya semisal independen lolos ya minimal ada tiga (paslon). Dua dari parpol dan satu dari independen," ujarnya saat dikonfirmasi pewarta...