Warga Sebalor Optimis Sukseskan Program KKBPK, Ir Budi Yuwono: KKBPK Wujudkan Generasi Emas dari Pinggiran
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
23 - Mar - 2019, 06:54
Progress dari pemerintah saat ini adalah membangun wilayah pinggiran. Penduduk jadi objeknya, dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini, BKKBN RI bersama Komisi IX aktif melaksanakan sosialisasi Advokasi dan KIE program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Sabtu (23/3/2019), sosialisasi ini digelar di Desa Sebalor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.
Melalui program KKBPK, pemerintah mengenalkan tagline baru BKKBN, yaitu 'Kalau Terencana, Semua Lebih Mudah'. Acara ini berjalan sukses dengan diikuti ratusan warga setempat. Hadir dalam kesempatan ini Anggota Komisi IX DPR RI Ir Budi Yuwono, Dinas PPKBP3A Pemkab Tulungagung dan Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Komunikasi BKKBN JatimMaria Ernawati
Dalam sambutannya, Ir Budi Yuwono, menegaskan bahwa Komisi IX DPR RI bersama BKKBN terus berupaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB. Program KKBPK diharapkan memaksimalkan pembinaan dan kesertaan KB serta pembangunan keluarga di jalur wilayah tertinggal, terpencil, dan perbatasan (galciltas) serta kepulauan dan daerah miskin perkotaan atau sasaran khusus sebagai salah satu kegiatan prioritas.
“Hal ini sejalan dengan Agenda Prioritas Pembangunan pemerintah saat ini, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," ungkap Ir Budi Yuwono.
Dikatakannya, saat ini menunda kelahiran saja tidak cukup. Program KB yang sudah berjalan baik ini harus diimbangi dengan pembangunan keluarga. Tujuannya, agar generasi muda Indonesia menjadi generasi berkualitas dan membawa bangsa ini ke masa keemasan.

“Generasi muda hendaknya mulai merencanakan masa depannya sejak dini. Generasi muda tidak sepantasnya terjerumus ke dalam perbuatan yang negatif, seperti penyalahgunaan narkotika dan seks bebas. Sebab, keduanya berdampak negatif pada kehidupan,” tegas dia.
Generasi muda, sambung Ir Budi, harus memanfaatkan masa muda untuk memperbanyak kegitan positif. Bagi yang sekolah disarankan terus belajar, agar ilmunya berguna untuk keluarga dan bangsa. “Hindari nikah usia dini,” ujarnya. Usia ideal untuk menikah bagi perempuan, yakni 21 tahun, sementara laki-laki 25 tahun. Dengan demikian, keluarga yang dijalankan dapat menjadi keluarga kuat, karena usia menikah termasuk usia yang matang,” paparnya.
Narsumber sosialisasi, Maria Ernawati dari BKKBN Jatim, dalam paparannya menegaskan penduduk harus dikendalikan agar seimbang. Dalam menyeimbangkan laju pertumbuhan penduduk, BKKBN melaksanakan tiga program kerja.
“Selain menyeimbangkan, penduduk juga harus diperkuat dengan ketahanan keluarga. Ini tugas kita bersama. Harapan kami setelah sosialisasi ini masyarakat menjadi paham dan program KKBPK ini berjalan sesuai dengan harapan pemerintah. Pemerintah mendorong masyarakat agar Keluarga berkualitas itu dua anak cukup. Dua Anak Cukup, Keluarga bahagia dan sejahtera itu slogannya,” ulasnya.
Selain itu, dikatakannya Program BKKBN dalam rangka mengendalikan penduduk bukan hanya melulu terkait alat kontrasepsi.
“Ada banyak program yang dilakukan BKKBN dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tidak melalui alat kontrasepsi. Penguatan Komunikasi untuk mewujudkan keluarga kecil kunci keluarga Sejahtera dan berkualitas itu jauh lebih penting,” tandasnya.
Sosialisasi dimeriahkan dengan kesenian tradisional tari-tarian serta ditutup dengan dorprize, mulai dari Handphone, kipas angina, setrika, televisi dan sepeda. Di kesempatan ini Ir Budi Yuwono juga memberikan bantuan sound system kepada Pemerintah Desa Sebalor.(*)