MALANGTIMES - Aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang mengalami peningkatan status sejak Jumat (27/11/2020) lalu. Hingga saat ini, aktivitas Gunung Semeru masih dalam level II waspada.
Hal itu membuat aktivitas pendakian masih dibatasi. Sebagaimana rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), maka para pendaki hanya diperkenankan hingga kawasan Kalimati.
Baca Juga : Foto-foto Peserta Giveaway Tsunami 1.260 Kabupaten Malang, Ada Karikatur Lucu Pantai Balekambang
Karena masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer dan wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah aktif bukaan Gunung Semeru sebagai luncuran awan panas.
Imbauan untuk tidak melakukan pendakian itupun disampaikan melalui akun resmi @bbtnbromotenggersemeru. Akun tersebut menyarankan agar pendakian tidak dilakukan untuk sementara waktu. Karena hal itu sangat mungkin membahayakan para pendaki.
"Dan perlu diingat sahabat juga bahwa lama pendakian adalah 2 hari 1 malam. Jadi untuk sahabat yang memang ingin menuju puncak gemilang cahaya, mimin sampaikan untuk jangan memaksakan diri dan tunda niatnya dulu. Karena sahabat juga harus mewaspadai gugurnya kubah lava dari kawah Jonggring Saloko. Untuk saat ini nikmati indahnya Ranu Kumbolo dulu ya. Jangan memaksa, karena tujuan akhir dari perjalanan ini adalah pulang dengan selamat kan?," pesan akun @bbtnbromotenggersemeru dalam unggahannya pada hari ini, Minggu (29/11/2020).
Sebelumnya, aktivitas Gunung Semeru yang mengalami peningkatan diketahui dengan turunnya lava dari kawah Jonggring Saloko yang tampak terlihat lebih besar dibanding biasanya. Begitu juga dengan kepulan asap yang membumbung tinggi terlihat beberapa kali.
Baca Juga : Maradona Meninggal Dunia, Warganet Justru Salah Ucapkan Duka untuk Madonna
Bahkan juga telah diamati adanya letusan sebanyak tiga kali dan tinggi asap kl 100 m dengan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya. Guguran dari lava pijar pun teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500 sampai dengan 1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan atau ujung lidah lava kl 500 meter dari puncak. Dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik.